Tsalasah [3]

5.4K 288 15
                                    


Arsyi sedang berada ditoilet sekarang. Mengantri toilet untuk ganti baju setelah olahraga itu hal yang paling Arsyi benci, pasalnya semua anak sekelas berkumpul didepan pintu toilet, ngerumpi dan bergurau nggak jelas, dan tidak lupa disertai bau keringat yang luar biasa, luar biasa bisa bikin pingsan.

"Syi besok dateng ya." Seru seorang siswa laki laki yang tiba tiba saja nongol didepan Arsyi.

"Dateng apaan Yas?" Tanya Arsyi kepada siswa tersebut yang diketahui namanya adalah Yasa.

"Ada reoni Bela negara, tapi khusus pleton 7 milik kita. Lo sih, pake ganti nomor wattsapp segala.Belom masuk grup pleton 7 jadinya, dan nggak tau infonya kan?" Jawab Yasa dengan fokus kepada ponselnya.

"Nih liat, pleton kita juga uda bikin stiker." Yasa menyodorkan ponselnya kearah Arsyi supaya Arsyi dapat melihat desain stikernya.

Arsyi mengambil alih ponsel Yasa dan langsung memperhatikan desain stiker yang mulai menarik perhatiannya.

"Wah, keren juga desainnya. Ada corak Dorengnya juga." Seru Arsyi dengan senyum saat memerhatikan desain stiker reoni Bela Negara itu.

"Yang bikin gue sama Aland."

"Aland, Aland siapa?"

"Yaelah, masa lo lupa sih. Lo hampir terlibat cinlok sama dia dulu." Yasa menekankan kata cinlok untuk Arsyi.

"Cilok? Enak dong."

"Cinlok Syi bukan Cilok! Otak lo makanan mulu deh." Ucap Yasa kesal karena Arsyi.

"Hehe iya iya, gue inget kok sama Aland." Ucap Arsyi akhirnya.

"Lo harus dateng pokoknya besok." Yasa menunjuk muka Arsyi dengan telunjuknya.

"Eh biasa aja dong!" Seru Arsyi setengah jengkel.

"Eh nggak usah nyolot dong, besok lo pasti mau nebeng gue kan? Nggak mungkin lo goes goes sampe Kompi." Yasa berlalu setelah mengatakan hal itu kepada Arsyi.

"Nyebelin!" Teriak Arsyi dengan menatap kepargian Yasa yang terkenal tengil itu.

Jujur, Arsyi sekarang merasa gugup karena besok dia harus mengikuti reoni dan tempatnya ada dikompi senapan yang dulu pernah ditempati untuk kemah Bela Negara.

"Syi, bener apa kata Yasa?" Tanya Wulan.

"Bener gimana maksudnya?" Tanya Arsyi yang memang masih belom fokus.

"Ampun deh!!! Maksudnya tuh apa bener besok lo ada reoni dikompi senapan?" Tanya Wulan mengulang dan kali ini lebih diperjelas.

"Oh, iya besok." Jawab Arsyi seraya mengamati pintu toilet yang ada didepannya, kalau kalau sudah kosong Arsyi akan langsung masuk, dan sayangnya toilet penuh terus.

"Aw aw, ada mas Bangga dong ya." Goda Sekar dengan menoel pipi Arsyi yang bermaksud untuk menggoda.

"Paan sih kar, emangnya mas Bangga ditugasinnya disitu? Kan belom tentu." Seru Arsyi yang kini sepertinya pipinya sudah bersemu.

"Ya kan siapa tau." Tambah wulan dengan menyenggol siku Arsyi.

"Bodo ah." Arsyi nyelonong gitu aja kemudian masuk kedalam toilet yang kelihatannya sudah kosong.

***

"Syi lo cari apa?" Tanya Sekar yang kini tengah membaca bukunya. Sekar sedikit terganggu dengan seliweran Arsyi yang mondar mandir didepan rak buku perpustakaan dan sedikit berisik mengacaj acak buku yang ada didalam rak.

"Cari buku terbarunya xxx, kok nggak ada ya?" Jawab Arsyi dengan masih gencar mencari buku yang dia maksud.

"Emang uda ada keluaran terbarunya?" Tanya Wulan yang kini tengah bersantai dengan membaca komik detektif .

MAS BANGGA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang