Kali ini Arsyi benar benar tak tahu arah, hatinya remuk melihat pemandangan barusan, rasanya tak rela mendengar ucapan sayang yang terlontar dari wanita itu. Memang Bangga terlihat tidak menggubris apa yang wanita itu katakan, namun tetap saja hati Arsyi hancur. Arsyi tidak pernah merasakan apa yang namanya cinta, Banggalah yang sudah mengajarkannya semua itu, dan saat Arsyi baru mengenal Cinta, hatinya dibuat remuk untuk pertama kalinya.
"Jadi ini yang namanya sakit hati karena cinta?" Guman Arsyi ditengah perjalanan yang entah mau kemana sebenarnya.
"Sial, kenapa sakit sekali?" Gumam Arsyi lagi seraya memukul dadanya.
Arsyi memandang sekitar, wilayah yang sedang dia pijaki belum jauh dari perumahan tempat Bangga tinggal, dan Arsyi hafal betul wilayah yang sedang dia pijaki sekarang ini dekat dengan rumah Sekar.
Arsyi mengambil langkah lebar, memutuskan untuk berkunjung kerumah Sekar daripada tak tau arah seperti orang linglung. Arsyi yakin Bangga tidak bisa menemukannya dirumah Sekar, Bangga pasti mengira Arsyi pulang kerumah.
***
Bangga panik bukan kepalang, menyadari Arsyi yang sudah tak terlihat dikomplek perumahan, mungkin karena Arsyi masih muda jadi dia bisa dengan secepat ini menghilang dari komplek perumahan.Bangga menyetir dengan pelan menuju rumah Arsyi, siapa tahu dia melihat sosok calon istrinya itu dijalan.
Bangga yakin, Arsyi tidak akan naik angkutan umum karena tas dan segala isinya tertinggal dimobil milik Bangga, memesan Ojek online pun tak mungkin, Handpond Arsyi berada didapam tas yang tertinggal.
kekhawatiran Bangga berlipat saat dirinya tidak menemukan Arsyi dijalan menuju rumah Arsyi, Bangga sudah sampai dirumah Arsyi dan sepanjang perjalanan dia tidak menemukan sosok calon istrinya itu, tidak mungkin Arsyi secepat itu untuk sampai kerumah sedangkan Tasnya yang tertinggal dimobil milik Bangga.
Bangga turun dari mobil, berjalan cepat menghampiri Dimas yang sedang mencuci sepeda motor dihalaman rumah.
"Assalamualaikum Bang Dimas." Salam Bangga tersengal sengal.
"eh Bangga, waalaikumsalam. uda selesai ngurus surat suratnya?" Jawab Dimas yang disusul dengan pertanyaan. Dimas menyipitkan matanya melihat Bangga datang seorang diri.
"si Curut kemana?" Tanya Dimas tentang Arsyi dengan panggilan yang engga banget.
"Loh, Arsyi belum pulang kesini Bang Dimas?" Tanya Bangga semakit khawatir. Hatinya benar benar tidak tenang.
"lah kan kalian bareng BAMBANG." Jawab Dimas dengan mulut merconnya yang suka keluarin kata kata seenaknya.
"emm, yaudah aku permisi Bang. Assalamualaikum."
"eh eh, coba deh lo cari kerumah Sekar atau nggak si Wulan temen Adek gue. Gue kirimin Alamatnya lewat Wa deh." Saran Dimas yang menurut Bangga ada benarnya juga untuk dicoba. Coba kalo nggak ada Dimas, Bangga pasti sudah dibuat linglung karena frustasi mau nyari Arsyi kemana lagi.
Bangga hendak melajukan mobilnya, namun terurung karena ponselnya yang terus berbunyi.
drrrt drrtt
dua pesan masuk, satu dari Dimas yang ngirim alamat, dua dari nomor tak dikenal , itu tandanya Bangga belum pernah kontekan dengan pemilik nomor ini, dengan cepat Bangga membuka satu persatu pesan masuk itu.
Arsyi dirumh gw
SEKARItu bunyi pesan dari nomor tak dikenal barusan. Dengan cepat Bangga menancap gas menuju rumah Sekar dengan berbekal alamat yang sudah dikirimkan oleh Dimas.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS BANGGA [ SUDAH TERBIT ]
Spiritual🎖️#1 in Tni [ 15-01-2020] 🎖️#3 in Perfectcouple [18-02-2020] 🎖️#1 in Bangga [26-02-2020] Tentang impian yang tak pernah Arsyi sangka akan menjadi kenyataan. Cinta, Rindu, dan Harapan bercampur menjadi satu mendominasi kehidupan Arsyi yang kian be...