Wahid A'syaroh [11]

4.3K 249 6
                                    

Mau ngasih tau lagi kalo Grup chat Mas Bangga sudah terbentuk loh.
Bagi yang tertarik, silahkan Chat ke no.089669639762. Itu no wa aku ya guys😉 nanti kalian chat no itu aja, dengan ketikan " Halo kak, gabung Gc Mas Bangga"
.
.
Arsyi menaut dirinya didepan cermin, membenahi jilbabnya yang berwarna Mocca, terlihat manis dan serasih dengan wajahnya. Entah apa yang Arsyi lakukan, mengapa dirinya berdandan sepagi ini, biasanya juga dijam segini Arsyi masih mengenakan piyama bergambar Minion miliknya. Apa karena Bangga yang akan berkunjung kerumahnya, entahlah hanya Arsyi yang tau.

"Wiiih, mau kemana nih?" Tanya Dimas yang tiba tiba muncul dibelakang Arsyi, dan itu membuat Arsyi terkejut.

"Etdah, kayak setan aja lu bang, muncul tiba tiba." Ucap Arsyi sebal karena Dimas.

"Lo ngatain gue setan?" Tanya Dimas marah karena dia kira Arsyi mengatai dirinya Setan, Arsyi memang suka seperti itu, ngomong seenaknya tanpa memasang rem.

"Ya maaf, keceplosan, ngga sengaja." Maaf Arsyi dengan mencium punggung tangan abangnya.

"Noh, Lo Uda ditunggu calon laki didepan." Ucap Dimas dengan ngelihat begitu saja.

"Siapa maksud Lo bang?" Tanya Arsyi dengan hati yang sudah berdebar debat, entah debar takut ataukah malah bahagia.

"Tentara Lo itu, siapa lagi?"

"Mas Bangga?"

"Iya."

Arsyi dengan cekatan merapikan gamis yang sudah dia pakai, menaut dirinya kembali didepan cermin dan melesat keruang tamu.

Disana sudah ada Bangga yang duduk manis, mengenakan kemeja berwarna caramel yang sangat cocok ditubuhnya.

"Hai Mas Bangga." Sapa Arsyi canggung, bingung ingin mengucapkan apa.

"Assalamualaikum." Salam Bangga.

"Oiya, waalaikumsalam." Balas Arsyi nyengir karena saking gugupnya dia sampai lupa mengucapkan salam. Arsyi sangat malu sampai dia tidak mau menatap wajah Bangga.

"Kenapa ngga duduk?" Tanya Bangga kepada Arsyi, padahal ini rumah Arsyi sendiri.

"Oiya, duduk kok. Lupa."

Arsyi duduk dengan canggung, sungguh memalukan jika gugup seperti ini dihadapan Bangga.

"Kenapa?" Tanya Bangga kepada Arsyi karena sikap Arsyi beda dari biasanya.

"Ngga apa apa, oiya Mas Bangga ada apa kesini?" Tanya Arsyi akhirnya. Bangga sangat menunggu pertanyaan yang keluar dari mulut Arsyi apapun bentuknya. Karena dari tadi Arsyi hanya sibuk dengan tingkahnya sendiri.

"Silaturrahmi, boleh kan."

"Boleh lah."

Bangga mengernyit, Arsyi jadi irit bicara, biasanya kalo Bangga nanya satu hal saja maka Arsyi akan menjawab berbagai hal.

"Abah sehat?"

"Sehat kok."

"Ibu?"

"Kurang sehat, lagi pusing."

"Semoga lekas sembuh buat Ibu."

"Aamiin."

Halimah datang dengan membawa teh hangat dan juga camilan untuk Bangga.

"Silakan nak Bangga, cuma ada ini dirumah." Ucap Halimah mempersilakan.

"Iya Bu ngga papa, Ibu lagi sakit?"

"Ah cuma pusing sedikit." Jawab Halimah dengan muka pucat, Akhir akhir ini Halimah sering mengalami sakit kepala yang hebat dan hanya bilang cuma sakit sedikit dihadapan anak anaknya.

MAS BANGGA [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang