Halo guys...Grup chat Mas Bangga sudah terbentuk loh.
Bagi yang tertarik, silahkan Chat ke no.089669639762. Itu no wa aku ya guys😉 nanti kalian chat no itu aja, dengan ketikan " Halo kak, gabung Gc Mas Bangga"
.
.
Arsyi sibuk di dalam dapur, berdiri di depan tempat pencucian piring, mencuci beberapa piring dan perabot lain seraya melamun. Ucapan Abdullah kemarin sempat membuat Arsyi memikirkannya beberapa kali. Tentang Arsyi yang ingin berpacaran dulu dengan Bangga, kata kata itu ingin Arsyi tarik kembali, Abdullah benar, tidak seharusnya Arsyi memberi keputusan sepihak untuk pacaran dulu, tanpa menanyakan dulu kepada Bangga. Arsyi memang meminta ijin kepada Bangga malam itu, namun Arsyi belum memperbincangkan, merundingkan hal itu dengan Bangga. Arsyi langsung memutuskan sepihak begitu saja untuk pacaran dulu saja dengan alasan yang sangat egois."Sudah berapa minggu ini Syi, kamu berumah tangga?" tanya Abdullah sembari menyesap kopinya yang disiapkan Arsyi di atas meja.
"Dua minggu lebih Lima hari Bah," jawab Arsyi seraya meremas jemarinya. Arsyi tahu kemana arah pembicaraan ini.
"Sudah isi?"
"Loh, ya belom dong Bah. Baru dua minggu," jawab Arsyi diisi dengan tawa renyahnya, namun terdengar garing karena Abdullah malah memasang wajah serius.
"Abah tidak maksa buat cepetan kok Syi."
"Iya Bah, Arsyi mengerti."
"Abah berpesan sama kamu, ingat! kamu itu wong wadon sing ngerti ngaji, jadi jangan cuma dipahami saja ilmunya, tapi di amalkan, di terapkan di kehidupa sehari hari," nasehat Abdullah diselingi batuk batuk.
"Iya Bah, Arsyi usahakan."
"Kamu ingat, Pak Kyai Zaenal, Kyai yang mendoakanmu waktu ijab qobul itu?"
"Ingat Bah."
"Kamu ingat kan, beliau bilang apa?"tanya Abdullah, tangannya masih memegang segelas kopi hitam yang pekat, pandangannya lurus menatap putri satu satunya.
"Ingat Bah."
"Apa?"
"Melayani suami adalah kewajiban nomor satu bagi seorang istri."
"Maka?"
"Maka...Arsyi harus melayani suami Arsyi walaupun beliau nggak minta."
"Nah, Abah harap kamu mengerti."
Arsyi menunduk, mengingat Bangga yang pasrah saja saat Arsyi mengajaknya pacaran dulu semalam. Bangga nurut, dan tetap menampilkan wajah yang menyenangkan, Arsyi rasa hati suaminya hancur waktu itu.
Drrt drrrt
"Astaghfirullah!"
Arsyi terperanjat saat mendengar dering ponselnya, ternyata dia melamun sedari tadi, hampir saja piring yang ada di tangannya jatuh, untung Arsyi bisa menahannya dengan baik, jika tidak maka akan pecah dan berantakan, sangat merepotkan.
Dengan cepat Arsyi mencuci tangannya, menjeda kegiatan mencuci piring, berjalan tergopoh gopoh menuju kamar dimana ponselnya diletakkan, kemudian mengangkat sambungan telfon dengan menekan tombol hijau.
"Waalaikumsalam, ya selamat sore."
"...."
"Iya benar."
"...."
"Benarkah Pak?"
"...."
"Iya Pak baik, saya akan datang besok. Yang perlu saya bawa besok apalagi ya Pak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS BANGGA [ SUDAH TERBIT ]
Spiritual🎖️#1 in Tni [ 15-01-2020] 🎖️#3 in Perfectcouple [18-02-2020] 🎖️#1 in Bangga [26-02-2020] Tentang impian yang tak pernah Arsyi sangka akan menjadi kenyataan. Cinta, Rindu, dan Harapan bercampur menjadi satu mendominasi kehidupan Arsyi yang kian be...