Acara pernikahan akhirnya selesai juga. Lelah, bahagia, dan gelisah mendominasi hati dua sepasang pengantin baru ini.
Sepulang dari gedung pernikahan, Arsyi langsung diboyong ke rumah baru milik Bangga, lebih tepatnya milik mereka berdua. Barang barang Arsyi sudah diantar kesana kemarin, jadi, setelah dari gedung pernikahan Arsyi dan Bangga bisa langsung menuju rumah baru mereka.
Arsyi berada dikamar sekarang, kamar mereka berdua. Arsyi bingung harus ngapain, tidak tau harus mulai dari mana. Bangga sedang berada dikamar mandi, dan Arsyi masih diam duduk diatas ranjang dengan masih memakai gaun pengantin.
"Gue ganti baju dulu aja deh, gerah sumpah," ucap Arsyi seraya bangkit dari duduknya.
"Eh tunggu, terus Gue gantinya dimana, kan kamar mandi masih dipakai Mas Bangga, masa disini sih, ntar kalo Mas Bangga tiba tiba keluar dari kamar mandi, Aaarrrgggt." Arsyi uring uringan sendiri, sampai akhirnya ide cemerlang muncul.
Arsyi berjalan cepat menuju kamar mandi yang berada dikamar mereka berdua, berdiri didepan pintu kamar mandi, tidak lupa menyiapkan mental terlebih dahulu.
Tok tok
Arsyi mengetuk pintu kamar mandi pelan, tidak perlu keras keras mungkin Bangga sudah mendengar, Arsyi tau Tentara itu kupingnya peka.
"Kenapa dek?" tanya Bangga dari dalam, dengan suara yang menggema.
Arsyi uring uringan kembali, bingung mau mulai dari mana.
"Mas, jangan keluar dari kamar mandi dulu ya," jawab Arsyi setengah malu. Entah, Arsyi masih merasa malu jika berbincang dengan Bangga, mungkin ini hanya efek pengantin baru yang masih malu malu.
"Kenapa?"
"Aku mau ganti baju."
"Terus?"
"Ya kan Akunya malu, Mas jangan keluar dulu pokoknya."
Arsyi dengan cepat berjalan menuju cermin besar. Tangannya sibuk membuka resleting gaun yang susahnya minta ampun, sampai membutuhkan waktu yang lumayan lama.
"Uda belom dek?" tanya Bangga yang masih mendekam di kamar mandi.
"Belom, bentar ini susah banget," jawab Arsyi seraya merutuki resleting laknat ini, susah sekali diajak untuk kompromi.
"Butuh bantuan nggak?"
"Eh?"
"Kalo kesusahan sini biar Mas bantu, lagian Mas juga uda selesai make kamar mandinya, kamu bisa ganti baju di kamar mandi," ujar Bangga dengan suara menggema karena masih didalam kamar mandi.
"Oooh, iya ini Aku butuh bantuan," pasrah Arsyi.
Bangga akhirnya keluar dari kamar mandi, dengan mengenakan kaos lengan pendek berwarna putih dan celana yang panjangnya hanya dibawah lutut. Rambutnya basah karena guyuran air, membuat Bangga menjadi lebih Manly.
Arsyi yang melihat pemandangan itu langsung gugup dan hanya diam seperti orang bodoh. Bagaimana bisa suaminya itu sangat menarik dengan rambutnya yang basah, Bangga benar benar berkali lipat ketampanannya.
"Mana yang bisa Mas bantu?"
"Eh, oh iya. Ini resletingnya susah dibuka," jawab Arsyi yang reflek membalikkan badan memunggungi Bangga, supaya Bangga bisa melihat dimana resleting itu terletak.
Sreeeet
Hanya dengan satu tarikan, resleting itu terbuka dengan mudah. Bagaimana bisa Bangga dengan mudah membuka resleting itu sedangkan Arsyi setengah mati membukanya dan hampir menyerah karena tidak kunjung kebuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS BANGGA [ SUDAH TERBIT ]
Spiritual🎖️#1 in Tni [ 15-01-2020] 🎖️#3 in Perfectcouple [18-02-2020] 🎖️#1 in Bangga [26-02-2020] Tentang impian yang tak pernah Arsyi sangka akan menjadi kenyataan. Cinta, Rindu, dan Harapan bercampur menjadi satu mendominasi kehidupan Arsyi yang kian be...