Arsyi terus menatap kearah Bangga yang sekarang tengah bercengkerama riang didepan Mushollah MA. Abdullah yang memiliki watak keras dan juga dingin terlihat menghangat dengan pembicaraan yang Bangga lontarkan.
" Berarti kamu seumuran dong sama Dimas." Seru Abdullah dengan bibir yang masih tersungging. Jarang jarang Abdullah mengobrol dengan seseorang dengan bibir yang terus tersungging.
"Bang Dimas seumuran dengan saya?" Tanya Bangga dengan menatap kearah Dimas yang masih sibuk mengunyah roti yang diberikan oleh panitia pelepasan.
"Iya, umur lo 26 kan? Ya sama kek gue. Makanya nggak usah panggil gue Abang. Panggil gue Abang nanti aja kalo udah jadi adek ipar gue." Jawab Dimas yang dibalas kekehan renyah dari Bangga.
"Paan sih Bang. Adek ipar Adek ipar, dikira Mas Bangga calon suami gue apa." Seru Arsyi dengan sebal dan tak lupa memukul lengan Dimas keras.
"Iya emang calon laki lo kan?"
"Bukan Bang."
"Uda deh, ngaku aja lo. Uda gue restuin, nggak usah takut nggak dapat restu."
"Lama lama gue kuncir bibir lo Bang."
"Nah loh. Kan lo cerita sendiri kalo lo lagi deket ama si Bangga."
"Ih mulut lo comel banget yak bang. Pengen gue kantongin terus gue buang di TPS."
Semuanya tertawa karna perdebatan Arsyi dan Dimas yang memang suka seenaknya sendiri mengeluarkan kata kata.
"Oiya Bah, saya boleh nggak ngajak Arsyi makan diluar? Itung itung buat merayakan wisudanya" Tanya Bangga kepada Abdullah. Arsyi mengernyit, Bangga benar benar cari mati sekarang.
"Silakan, tapi Dimas harus ikut." Jawab Abdullah yang langsung dibalas dengan senyum sumringah dari seorang Bangga.
"Lah kok jadi Dimas ikut ikutan sih Bah?" Protes Dimas.
"Kamu kan Abngnya Arsyi, sepantasnya kamu harus ngelindungin adek kamu." Balas Halimah yang sedari tadi hanya diam.
"Nah itu." Sambung Abdullah.
"Arsyi mah nggak perlu dijagain Bah. Siapa sih yang mau nyulik dia? Kalo Dimas yang jadi penculiknya mending milih gue buang aja nih anak. Orang Demit aja takut sama dia." Oceh Dimas.
"Eh ngomong apa lo bang? Bener bener deh nih abang atu." Seru Arsyi dongkol.
"apa? Mau ngomong apa lagi?"
"Awas aja lo pulang pulang kamar lo nggak ada bentuk."
"Eh, selangkah aja lo masuk ke kamar gue. Gue gantung lo di balkon."
"Bodo amat, omongan lo mah cuma omong kosong."
"Eh gini gini gue abang lo. Yang ngganti popok lo."
"JANGAN BAHAS MASA LALU."
***
Bangga membawa Arsyi dan Dimas ke restoran yang biasa dia datangi bersama Bastian. Bangga sangat senang hari ini, karena selain bisa dekat dengan keluarga Arsyi, Bangga juga bisa dekat dengan Arsyi.
Bangga sengaja mengundang Bastian juga untuk makan supaya niat baiknya tidak disalah sangkai sebagai niat modus belaka.
"Ini siapa Mas?" Tanya Arsyi kepada Bangga.
"Oh ini Bastian, dia aku suruh gabung untuk makan bareng kita." Jawab Bangga dengan memperkenalkan Bastian kepada Arsyi dan juga Dimas.
"Bastian."
"Arsyi."
Arsyi hanya diam setelah memesan makanan, Bangga juga, sedangkan Dimas malah membahas Red Velvet girl group Korea yang kata Dimas member membernya bakal jadi calon bininya. Dimas memperkenalkan member member Red Velvet satu persatu lewat foto kepada Bastian, sontak Bastian yang belum tau begituan langsung minat bersemangat karena fotonya cantik cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS BANGGA [ SUDAH TERBIT ]
Spiritual🎖️#1 in Tni [ 15-01-2020] 🎖️#3 in Perfectcouple [18-02-2020] 🎖️#1 in Bangga [26-02-2020] Tentang impian yang tak pernah Arsyi sangka akan menjadi kenyataan. Cinta, Rindu, dan Harapan bercampur menjadi satu mendominasi kehidupan Arsyi yang kian be...