AYO BANTU SUPPORT AUTHOR!
JANGAN LUPA VOTE END VOMEN.-o0o-
Anan melajukan motornya tak menentu arah menarik pedal gas secepat mungkin seperti orang kesetanan, tapi ia tak perduli hal itu ia membutuhkan sesuatu yang bisa melampiaskan amarahnya.
"Sialan!" umpat Anan seketika menginjak rem.
Sekelibat bayangan Mama dan kembarannya terlintas dipikirannya. Mamanya dan adiknya membutuhkan dirinya.
Mengakhiri hidupnya bukan lah hal yang tepat untuk saat ini. Anan mengacak rambutnya frustasi, ia ingin hidup mereka bahagia tapi apakah ia tega membiarkan orang lain menderita.
"Adira," kekeh Anan miris.
Rasanya ia juga tak tega melihat gadis itu, ia memiliki kembaran perempuan yang membuatnya bisa merasakan apa yang Adira rasakan.
Entahlah mungkin hanya perasaan seakan-akan mereka memiliki ikatan yang semu tak bisa di definisikan olehnya.
Anan hanyalah manusia biasa. Ia adalah manusia bertopeng, terlihat kuat di depan orang banyak, namun sebetulnya lemah, menyedihkan, dan banyak menyimpan masalah. Mungkin itu kalimat yang tepat untuk mendefinisikannya.
Kenapa masalah terus-menerus datang padanya? Rasanya Anan sangat kwalahan menyelesaikannya.
Mungkin mereka taunya Anan happy, senyum terus, ketawa bak orang gila. Mungkin kalian salah satunya?
Anan kembali melajukan motornya kesebuah tempat yang ia harap bisa menghilangkan rasa pusingnya walaupun hanya sejenak. Anan memilih menyendiri dahulu ia takut akan melampiaskan kemarahannya pada orang terdekatnya, anggur merah adalah teman yang tepat untuk menemaninya saat ini.
-o0o-
Pagi ini Adira sudah berada dalam perjalanan ke Bandung. Di sana ia akan menyewa sebuah apartemen untuk sementara, setelah ujian ia akan langsung kembali ke Semarang.
"Sebentar lagi," gumam Adira dalam hati.
Sebentar lagi ia akan menjemput kebahagiaannya, sebentar lagi ia yakin akan bahagia.
Satu pesan masuk membuat Adira mengalihkan perhatiannya, Satu pesan baru.
Mood booster.
Kita semua tidak ada yang sempurna. Bahkan, ketika ada yang terlihat sempurna pun. Itu cuma sekedar terlihat, aslinya? Sama saja.
Banyak hal yang kita rencanakan tidak sejalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Sering kali menyalahkan banyak hal termasuk diri sendiri dan takdir. Tapi memang banyak hal yang tidak bisa kita ubah. Lakukan saja yang terbaik, masih banyak luka yang menantimu dan kamu tak memiliki kuasa akan hal itu.
Semangat kamu! Kebahagiaan menanti mu!
Adira tersenyum hingga menintihkan air matanya seketika, teryata masih ada orang yang peduli terhadapnya walaupun ia tak tau siapa itu.
Masalahnya akhir-akhir ini membuatnya sangat down. Hingga ia melupakan jika tetap ada pesan yang selalu menantinya bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadira
Teen Fiction"Kita mungkin sama terlahir di dunia dengan telanjang tapi jalan hidup dan takdir kita pasti tak akan pernah sama." Adira gadis yang tak pernah ingin terlahir di dunia, orang tuanya selalu mendesaknya dengan tuntutan nilai yang tertulis di atas sele...