Gadira [part17]

208 59 41
                                    

Hidup yang kamu keluhkan adalah hidup yang orang lain inginkan.

-o0o-

Sudah tiga hari ini kedekatan Adira dan Garpa menjadi topik hangat disekolah seperti pagi ini digemparkan oleh mereka yang berangkat bersama.

"Panas kuping gue." Ujar Adira berjalan melewati lorong kelas.

Garpa terkekeh, "Enggak usah di dengerin."

"Kedengaran." Kilah Adira.

"Tutup kuping." Ujar Garpa sambil terus berjalan menelusuri lorong.

Adira hanya mengedikkan bahunya menjawab ucapan Garpa. "Gue kasi tau satu hal,"

"Apa?" tanya Adira sedikit mendongak karna Garpa lebih tinggi darinya.

"Jangan pernah masukin hati omongan orang lain, mereka ngomongnya aja enggak pernah pake hati."

Adira mengerutkan keningnya, "Garpateguh2020."

"Serius." Ujar Garpa melihat kesan Adira seperti meremehkannya.

"Iya-iya." Balas Adira malas berdebat.

"Jangan iya-iya aja, biasanya cewek suka baperan."

"Kecuali gue." Ucap Adira.

"Semua sama kan lo cewek," ujar Garpa menunduk menatap wajah Adira.

"Gue gamau ya di samain sama mereka, engak semua cewek sama. You know?"

"No!"

"Gar-"

"Cie-cie, ada yang makin deket ni." Muncul tiga orang yang keluar dari kelas berbarengan.

"Jangan jadi nyamuk, Nan." Ujar Angga.

Anan terkekeh melihat teman batunya itu bisa dekat dengan cewek galak seperti Adira yang sulit di taklukkan.

"Bentar lagi bakal ada duo bucin."

"Siapa?" tanya Garpa memasang sorot tajam.

"Anan sama Damian lah, masa Garpa."

"Gue lagi-gue lagi." Jengah Angga.

Damian tak menyahut ia hanya menarik ujung bibirnya tipis malas menanggapi ucapan Anan yang semakin hari semakin ngawur.

"Angga gue tadi liat cewek lo ngobrol sama cowok." Ujar Adira.

"Siapa?" tanya Angga penasaran.

"Gue enggak tau namanya tapi dia anak yang sering masuk BK." Ujar Adira sampai paham.

"Eri pasti." Gumam Angga.

"Auto galau lagi." Ujar Anan.

"Enggak, gue mau move on."

"Jadian belum udah move on aja." Ujar Garpa.

GadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang