Berbahagialah orang-orang yang merasa rumah adalah tempat ternyaman.
-o0o-
"Mana saya tau, saya kan Anan," jawab Anan ngaco.
"Serius," geram Adira.
"Duarius buat lo," ujar Anan.
Adira hendak mengeluarkan ucapan pedasnya sebelum suara Damian memotong, "Kenapa Ra?"
Adira tampak ragu bertanya pada Damian, "Nanyain Garpa," ujar Anan.
Adira memberikan tatapan tajam pada Anan, "Biasa aja kali." Kekeh Anan.
"Cie, ada apa gerangan?" goda Angga.
"Kepo lo kek Dora," ujar Anan.
"Dari pada lo piaraannya Dora." Skak Angga.
"Kita gatau dimana Garpa. Tadi si sama-sama di aula tapi tiba-tiba tu anak ngilang aja," ujar Damian.
Adira mengangguk ia sempat melihat Garpa yang keluar dari aula, "Ogkeyyy, thanks."
Adira mengikuti bahasa yang akhir-akhir ini sedang trend di tik tok, "Ongkeyy."
"Gue duluan," Adira hendak pergi sebelum tangannya di cekal oleh Anan.
"Poto dlu," Anan memberikan benda persegi panjang tersebut pada Angga.
"Apa?" tanya Angga sinis.
"Potoin," pinta Anan.
"Wani piro?"
Adira menatap kesal ketiga laki-laki tersebut, "Lama banget, sini-sini," ujarnya mengambil handphone di tangan Anan.
"Buruan," ucap Adira.
Damian terkekeh lalu mengambil alih handphone ditangan Adira, "Pendek," ejek Damian.
Adira mencibir saat Damian mengejeknya, mereka lalu berpose dengan gaya berbeda.
Adira dengan gaya piece, Anan dengan gaya andalannya, Angga menunjukkan jari tengah nya dan Damian seperti orang mati gaya.
"Gue dluan," ujar Adira mendapat anggukan ketiganya.
"GUE TAG INSTAGRAM LO YA!" teriak Anan hanya dibalas jari jempol oleh Adira.
Adira terus berjalan menelusuri lorong sekolah hingga matanya menemukan punggung seseorang yang ia hafal akhir-akhir ini.
Mendekat ke arah lapangan dimana laki-laki tersebut duduk di bawah pohon. Mendudukkan dirinya tepat di samping Garpa.
"Thanks buat yang tadi," ucap Adira membuka percakapan.
Garpa hanya berdeham membalas ucapan Adira. Tatapannya tetap pokus pada lapangan didepannya.
Hening tidak ada yang membuka suara hanya terdengar suara angin yang menerpa keduanya.
"Gue ada salah?" cicit Adira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadira
Teen Fiction"Kita mungkin sama terlahir di dunia dengan telanjang tapi jalan hidup dan takdir kita pasti tak akan pernah sama." Adira gadis yang tak pernah ingin terlahir di dunia, orang tuanya selalu mendesaknya dengan tuntutan nilai yang tertulis di atas sele...