Gadira [part11]

256 72 43
                                    

-o0o-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-o0o-

"Apa yang lo liat!?" tanya Garpa tajam.

"G-gue balikin toples!" ujar Adira.

"Gue nanya lo liat apa, bukan lo balikin apa." Ucap Garpa.

"Engak ada," ucap Adira berjalan menjauh dari tatapan Garpa.

Garpa meluruskan kakinya membuat  Adira linglung tidak bisa menjaga keseimbangan dengan sigap ia menahan Adira dengan sebelah tangannya.

"Garpa!" spontan Adira mendorong tubuh Garpa yang sangat dekat dengan, bukannya Garpa yang jatuh tetapi malah ia sendiri yang terjatuh di ranjang milik Garpa.

Bau aroma khasnya Garpa memenuhi udara yang dihirup Adira membuatnya terlena oleh aroma tersebut.

"Wangi kan?" tanya Garpa.

Garpa ikut merebahkan dirinya di samping Adira melihat itu Adira bangkit tapi sebuah lengan menahannya, memeluknya dari samping.

"Garpa," ujar Adira.

"Jangan gini," lanjutnya terdengar seperti gumaman.

Garpa tak memperdulikan ucapan Adira, "Gue ga suka."

Adira mengerutkan keningnya tak paham. "Gue nyesel."

"Gue ga suka kata-kata pidato lo. Rasa bersalah itu dateng lagi." Suara Garpa semakin memberat menahan luka.

"Garpa," ujar Adira masi tak paham. Kenapa ia tidak suka? ia menyesal? padalhan ayahnya Fahri masi ada.

"Ayah lo masi ada Pa, lo bisa minta maaf." Ucap Adira.

"Ayah gue udah engak ada," ujar Garpa terdengar pilu.

"Tap-tapi ayah Fahri?"

Garpa tak menjawab tapi terasa gelengan di punggung Adira cukup untuk menjawab pertanyaan Adira.

Selama sepuluh menit tidak ada yang membuka percakapan baik Adira ataupun Garpa mereka masi dalam posisi yang sama.

Adira menerka-nerka maksud Garpa, jadi ayah Fahri bukan ayah kandungnya?

"Ayah lo, hm-meninggal?" tanya Adira selang beberapa menit.

Garpa tak membalas membuat Adira ketar-ketir sendiri, "Maaf gue ga bermaksud,"

Hembusan nafas menerpa leher Adira membuat sang empu menengok membalikan posisi tubuhnya menghadap Garpa.

Garpa tertidur pulas, Adira melihat mata Garpa yang sedikit memerah. Adira meneliti dari Alis, mata, hidung, bibir Garpa yang terlihat sempurna.

GadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang