Berjam-jam berada di dalam kereta terasa bosan ketika tidak ada bahan obrolan. Bisa kita deskripsikan bagaimana keadaan gerbong ini sekarang.
Di belakang sana ada yang sedang bermain mobile legend bersama, ada yang sedang tertidur, menonton sebuah film tentang virus, dan juga ada yang sedang mengobrol bersama.
Kalau dilihat perbangku...
Ya begini keadannya.•••
Karina-Lucy"Duh, gue bosen nih!"keluh Karina. Cewek di sampingnya malah bodo amat bukannya tidak peka. "Lucyyy" rengek Karina.
"Apaannn?" Ia sedikit kesal. Pasalnya ia sedang ingin memutar sebuah film yang kebetulan sedang booming.
"Bosennn."
"Lo aja, gua mah mau nonton."
"Ngapain kek kita."
"Ngapain?"sinis Lucy. Karena memang mau ngapain? Tidak ada apa-apa di sini.
Karina mendengus, ia menoleh ke belakang dan melihat kalau mereka pada sibuk sendiri. Karina ingin ikut mengobrol dengan Jiaya. Tapi sepertinya mereka membicarakan hal yang pribadi. Ia memutuskan untuk mengemil sambil menonton drama korea.
"Lucyyy anjirrrr gemes banget!" Karina menepuk-nepuk tangan Lucy cukup kencang hingga ia terganggu.
"Karina, gila lo!"
"Itu liat!"
"Idih geli ah!"
"A-awww kisseu!"
"K-karina setan, woi lah geli gue!"
"Lucyyyyyyy gemesss!"
"Buset. Gemes mah, gemes aja. Gak usah nabok-nabok gue!"
•••
Rosi-JevanJevan gemas dengan mulut bawel Rosi. Ia tidak pernah pacaran dengan cewek sebawel Rosi. Benar-benar tidak ada jeda untuk menjawab.
"Van, van. Liat itu deh, serem gak si kalau malem? Hutan-hutan gitu" belum menjawab, Rosi kembali berucap, "ihh untung ini masih pagi ya, Van."
Jevan membuka bibirnya. Rosi menyela, "tapi kalau pun malam kan bisa di tutup ya, jendelanya. Ada tirainya, si hehe."
"I—"
Rosi menoleh ke Jevan, "Aku apaansi norak banget, random lagi anaknya. Kamu gak nyaman ya?". Jevan terkekeh menatap Rosi yang sedang mempoutkan bibirnya gemas.
"Kamu mirip kayak bebek. Nyerocosss terus, gak ngasih jeda buat aku jawab. Nanti, kalau aku gak jawab malah dikiranya aku yang kacangin kamu," ucap Jevan dengan nada lembut.
Rosi nyengir, "ya maaf. Aku lagi mengagumi pemandangan horror nya."
Jevan mengelus rambut gadisnya perlahan. "Ngantuk gak?"tanya nya. Rosi mengangguk sambil pura-pura menguap. Lagi-lagi tindakan randomnya membuat Jevan tersenyum.
"Dih, dih. Apaan begitu tuh?"
"Ngantuk."
"Dasar, bebek."
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXICLOVE (REVISI)
ChickLit"Kamu pukul aku, kamu jepit aku, kamu jambak aku. Apa itu yang kamu bilang sayang? Tubuh aku, mental aku..kamu rusak." "Aku capek." Hubungan yang biasa kita sebut toxic relationship berakar pada permasalahan di masa lalu. Trauma yang membuatnya mela...