Party

862 106 10
                                    

PENGUMUMAN:

Jadi mulai part ini dan seterusnya akan menggunakan cast baru. Semuanya. Karena jujur saya tidak mau ada kesalahpahaman, dan juga kurang bebas menulis kalau pakai wajah idol kpop. Maaf, tapi harus saya ganti🖤
Kalo mau liat cast barunya, silahkan liat di ig saya @loveisanjaa.

Waktu dipercepat. Pada malam harinya, Jiaya merencanakan sebuah kejutan untuk sang kekasih. Dengan cara mendatangkan teman dekat Genta, dan tentu saja mereka boleh membawa pasangan masing-masing. Seperti halnya Haje yang membawa Rara, Kuta membawa seorang gadis bernama Sonia, dan Jevan dengan Rosi. Tidak terkecuali dengan mereka yang tidak membawa pasangan juga dipersilahkan hadir.

Karena lumayan banyak orang yang datang, Jiaya memutuskan untuk mengadakan pestanya di sekitar area kolam renang yang indoor. Dan semua sudah siap dengan segala dekorasinya berkat teman-temannya itu.

Kini, Jiaya berhasil membujuk Genta untuk turun kebawah dengan iming-iming berenang bersama nya. Entah pikiran gila macam apa, tapi Jiaya sangat ngotot untuk berenang saat ini juga, pikirnya. Alhasil dengan segala bujukannya, ia pun berhasil.

“Ganti bajunya!” Setelah melihat pakaian haram yang

“Kan berdua doang, sayanggg.”

“Kalo ada maunya doang baru manggil ‘sayang’.“

“Hehe, ayo, ah lama!”

Jiaya hanya terkekeh kecil lalu segera menarik tangan Genta untuk segera turun ke bawah. Dan sebenarnya Genta cukup kaget melihat teman-teman serta segala dekorasi yang dihias di sekitar kolam renang ini.

Jderrr

“Happy birthday!”

Semua bersorak ria dan juga meneriakkan nama Genta. Genta hanya terkekeh melihatnya, apalagi melihat teman-temannya memakai barang aneh di wajah. Dan ia juga cukup heran kenapa Kuta membawa perempuan yang biasa temannya itu 'pakai'.

Ternyata, Jiaya sudah memegang sebuah kue, ketika ia menghadap ke samping untuk mencarinya.

Dengan senyum termanis, Jiaya berkata “Ta, make a wish.” Dengan senang hati Genta menurutinya dan mulai memejamkan mata. Ia berdoa yang terbaik untuknya.

Fffuh..,” selesai meniup, dengan jahilnya Jiaya mencolek krim kue lalu ia tempelkan di hidung Genta. Ada setitik putih yang membuat cowok itu terkekeh lalu dengan jahil membalasnya dengan hal yang sama, mengoleskan krim disekitar bibir Jiaya.

Wohoo!

Sorakkan dan siulan terdengar ricuh ketika Genta mencium Jiaya dengan maksud membersihkan krim itu, tepatnya ketika Jiaya hendak mengoleskan krim lagi ke wajah Genta, namun gagal karena ditahan dan langsung diserang.

“Genta nyosor bae!”

“Modus, modus!”

“Bisa ae, buaya!”

“Udahan woi! Gua jadi kepengen juga nih!”

“Anjir, jago juga Genta!”

Selesai bercumbu ria, Genta langsung sumeringah senang. Entah kenapa, ia begitu senang malam ini. Apalagi sudah ditemani Jiaya seharian penuh, dan teman-temannya datang. Cowok itu mengambil mic yang sudah Jiaya siapkan.

“Malam, ini gua, Genta.”

“Dah tau woi!”

Genta terkekeh, ia hanya bergurau. Ia tidak pandai dalam membuat lelucon.

“Makasih udah dateng, sebenernya gak dateng gak apa-apa si. Gak rugi juga,” semuanya tercengang mendengarnya. Itu adalah sebuah kejujuran yang menyakitkan. Senggolan halus diberikan Jiaya, “Taaa.”

TOXICLOVE (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang