Gina menunduk, "Mama cemburu, Ge. Kamu bisa semanis itu, semanja itu, seperhatian itu-sama dia. Mama bener-bener gak ada maksud lain, mama cuma cemburu karena kamu gak begitu ke mama. Begitupun Riski, dia gak ada maksud apa-apa ke pacarmu. Mama bakalan jewer dia kalau berani rebut pacarmu, siapapun itu. Beneran..mama gak bohong."
"Jagain anaknya yaa! Gua belum percaya sama dia. Dan lu stop ikut campur! Ini hidup gua, walaupun lu yang lahirin gua. Tapi, bukan lu yang tau gimana perkembangan gua. Jadi, jangan sok tau dan ikut campur lagi-ini terakhir kalinya."
"Iya, mama janji, nak."
Wanita itu lumayan lega, karena usahanya untuk dapat perhatian Genta berhasil. Kisah itu memang benar adanya, namun dibagian 'Gina welcome dengan Tony, dan bukan berselingkuh' adalah suatu fakta yang diputarbalikan.
Fakta sebenarnya memang Gina berselingkuh dengan Tony. Setelah mereka ketahuan, barulah Arka sadar kalau ia memang tidak bisa lagi mencukupi hidup Gina. Bukan semata-mata diterima begitu saja oleh Arka.
Cowok itu beranjak dan masuk ke kamarnya. Menutup pintu rapat-rapat untuk mencerna semuanya.
•••
Jiaya.
Tiba-tiba terlintas dipikiran gue, “Genta lagi apa ya”. Entah kenapa justru semakin lama bukannya gue lupa sama dia, gue malah makin nyaman.
Dan tadi gue denger dia dateng ke rumah, dan ngobrol sama mama. Gue rasa dia udah tau rencana mama yang mau berlibur ke Swiss. Takut dia salah paham, karena bukan gue yang bilang. Dia tau dari mama. Pasti kesel—kan. Genta pasti marah besar seperti waktu itu.
drrttttr drtttttt
Ponsel gue bergetar. Kayaknya ada telfone masuk, soalnya gue gak kasih nada dering karena berisik aja.
Ya..gue harap itu Genta. Eh, gue kira telfone biasa..ternyata videocall.

“Hai?”
“Ay...”
Syukur karena harapan gue bener.
“Iya?”
“Jangan masukin hati omongan nyokap, ya...”
Gue kira dia bakal marah-marah. Ternyata enggak, secara gak langsung dia minta maaf atas sikap mama nya—ya.
“Iya gak apa-apa, Ta. Aku pulang karena emang mau ngobrol sama mama. Bukan karena disuruh mama kamu pulang, kok!"
Dia terkekeh kecil. Gue gak tau lucunya dimana, apa salah ngomong ya?
“..Siapa yang bilang kamu pulang disuruh nyokap, hm? Gak ada Ay. Berarti emang bener ya? Disuruh pulang.”
Kan kejebak gue nya. Gue bener-bener gugup mau jawab apa. Mau bohong pun udah ketahuan, dan dia gak bakal suka itu.
“Yaudah, gak apa-apa.”
“Maaf, aku bohong, Ta.”
“Nah gitu dong. Kali ini dimaafin, tapi jelasin dulu soal liburan itu! Kenapa gua taunya dari nyokap lu?”
Mampus gue.
“Karena emang baru dikasih tau tadi, Ta. Aku juga takut hubungin kamu, karena...”
“Nyokap gua?”
Duh, Genta meresahkan.
“...”
Jadi, takut salah jawab gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXICLOVE (REVISI)
ChickLit"Kamu pukul aku, kamu jepit aku, kamu jambak aku. Apa itu yang kamu bilang sayang? Tubuh aku, mental aku..kamu rusak." "Aku capek." Hubungan yang biasa kita sebut toxic relationship berakar pada permasalahan di masa lalu. Trauma yang membuatnya mela...