meet

414 35 0
                                    

(;) intimate, gif, pict

toxiclove

Acara hampir selesai. Mereka menyiapkan meja untuk pada tamu undangan yang ingin menyantap makan malam. Para tamu diperbolehkan pulang atau makan malam. Juan memutuskan untuk makan malam, itu keputusan bersama dengan Jiaya.

"Babe, mau dinner di sini atau di restaurant?"

"Eum..menurut kamu enakan dimana?"

"Menurut kamu?"

"Di sini aja ya? Nanti langsung pulang terus tidur."

"Ya."

Bercanda, mengobrol bersama. Bernostalgia menceritakan masa lalu mereka dengan bahasa inggris yang membuat Juan sedikit demi sedikit mengerti apa yang mereka obrolkan. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.21. Juan memutuskan untuk mengajak Jiaya pulang karena sudah lelah. Dan itu pun alasan yang logis bagi Jiaya karena ia pun sama lelahnya.

Dimobil...

"What's the reason?"

"What a reason?"

"Your reason for come to Indonesia after seven years."

"Alasan aku ke Indonesia, karena mau temenin kamu. Toh, nanti kita bakalan pulang bareng juga. Kamu kenapa sih?"

Juan menghela nafasnya, "Bisa aja untuk menyelesaikan urusan masa lalu kamu kan." Jiaya sangat paham kalau Juan sedang menahan kecemburuannya, tetapi tidak tahan untuk tidak mengungkapkannya.

Karena merasa gemas dengan tingkah kekasihnya itu, Jiaya pun mendekat untuk sekedar mengecup pipi Juan.

"Nanti di rumah lanjutin ya kiss nya."

Gadis itu terkekeh. Menjalin hubungan dengan seorang pria asing dan juga lebih dewasa darinya, membuat ia mau tak mau lebih ekstra pengertian dan mengubah gayanya menjadi sedikit lebih dewasa. Begitupun dengan Juan, ia juga mau tidak mau harus lebih belajar how to treat her like a queen. But, actually she doesn't really like being "queen".

𝓽𝓸𝔁𝓲𝓬𝓵𝓸𝓿𝓮

Suara burung berkicau, cahaya menembus kaca menyinari gelapnya kamar Genta. Entah kenapa rasanya begitu aneh, sejak kapan pria itu bisa bangun pagi seperti ini setelah sekian lama tidak?

Meregangkan tubuh, mendesah lega, dan mengucek mata.

"Handphone saya dimana ya?"

Biasalah, linglung after bangun tidur. Setelah menemukan barang yang ia cari, Genta langsung keluar kamar ingin meminum air putih. By the way saat ini Genta sedang menginap di kediaman Tama. Dimana tempatnya tumbuh dan tempat yang penuh kenangan. Jika ditanya siapa yang menunggu rumah kediaman Tama setelah oma nya pergi selain Genta sendiri? Jawabannya adalah Arga dan keluarga kecilnya.

Setibanya di dapur, Genta melihat ada dua anak kecil yang kini sudah mulai bertumbuh dewasa.

"Om Gentaaa!"

Dulu suara itu adalah suara yang ia benci. Suara anak kecil yang dilahirkan oleh seorang wanita yang merenggut papa nya. Namun, sekarang Genta sudah dewasa. Bahkan Clara sedikit-sedikit menasihati Genta agar tidak terlalu cuek dan galak kepada adik-adik nya.

TOXICLOVE (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang