imy

669 100 16
                                    

(;) pict, gif, intimate, kisses

toxiclove

toxiclove

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ta..please” ucap Jiaya memohon.

“Please apa!”

Jiaya menelan ludahnya karena gugup dan takut. Dengan keberaniannya, ia pikir tidak ada yang perlu ditakutkan. Ia pergi memang sudah seharusnya pergi, jadi..apa yang harus ia takuti.

“Ngapain kamu ke sini? Ini kan toilet perempuan” tanya Jiaya untuk mengalihkan ketakutannya.

Wajah Genta tidak pernah menunduk, dan matanya selalu menatap dalam Jiaya. Saat Genta akan melangkah kan kakinya, ia berkata.

Kenapa?”tanya Genta menaikkan sebelah alisnya. Ia berjalan mendekat, tetapi melihat pergerakan Jiaya yang terus mundur dan telapak tangannya yang menolak untuk mengikis jarak mereka.

“Jangan mendekat! Stop di situ aja, Ta..please” pinta Jiaya memohon. Airmatanya hampir saja jatuh, tetapi langsung ia lap.

Genta mulai sewot, “Kenapa? Saya cuma mau ketemu sama kamu. Kalau emang mau kabur lagi..kabur aja sana!.”

Gak bisa, pintunya kan dikunci

Jiaya merogoh dompetnya dan menemukan ponsel miliknya. Ia ingat apa yang dikatakan oleh Juan, sekarang ia sedang ada masalah. Jadi, ia memutuskan untuk menelfone Juan.

Namun, tanpa sadar Genta sudah berada dekat dengannya. Tiba-tiba, Genta langsung merebut ponselnya yang hampir tersambung dengan ponsel milik Juan. Terjadilah adegan rebut merebut ponsel, Jiaya yang panik dan tidak mau kalah dengan Genta yang kesal karena Jiaya bawa-bawa Juan dalam pertemuannya.

“Genta, apaansih! Awas!”

“Gak.”

Alhasil Genta langsung mendekap Jiaya masuk ke dalam pelukannya. Setelah ia menaruh ponselnya itu ke dalam saku. Jiaya sudah pasrah, tidak tahu lagi harus apa.

 Jiaya sudah pasrah, tidak tahu lagi harus apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TOXICLOVE (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang