Hasutan

822 109 7
                                    

Hai! Sudah lama ya semenjak part terakhir. Ya gini deh susahnya menjadi penulis sekaligus pelajar. AND sudah kukatan akan kurevisi cerita ini nanti, jadi TOKOH/CAST nya seterah kalian yaahh, jujur aku suka cast nya taehyung dan jennie. KARENA banyak foto ekspresi yang bisa diambil untuk dijadikan gambaran, gitu. BUT seterah kalian, aku gak maksa mau bayangin dia.. apa siapa gitu. YAUDH LAH BACA AJA YA, GENTA DAN JIAYA SUDAH MENUNGGU.

•••

"Iya, ini beneran punya gue. Gak sengaja jatoh pas gue kesini, lagian Mage narik gue gitu."

Genta melirik sinis, "Narik apaan!". "Kalo ngomong jangan setengah-setengah!"ucapnya lagi.

"Ya-kamu emang memang narik aku kan?"kata Clara beralibi. Genta tidak bisa mengelak karena memang dia yang menarik lengan cewek itu cukup keras, "See?".

Genta menatap Jiaya yang masih kebingungan dengan mata yang agak berlinang.

Genta menatap Jiaya yang masih kebingungan dengan mata yang agak berlinang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia sempet ke sini emang, ya aku tarik keluar. Kamu cukup dengerin omongan aku aja yaa?"

Jiaya menjawab, "Ya gak bisa gitu. Aku harus denger dari dua sisi, bukan dari kamu aja. Gak adil namanya, bisa aja kamu bohong kan?"

"Ay?"sungguh Genta tidak percaya kalau pandangan Jiaya masih seperti itu padanya.

"Upsie! Gue balik aja deh, lipstick nya juga udah ketemu. Bye!" ucap Clara. Dan ia langsung keluar pintu untuk menghindari pertayaan-pertanyaan berikutnya. Karena memang misi nya adalah membuat kedua orang itu bertengkar

"Ay.."

"Apa?"kata Jiaya sambil memasang raut mengejek. Lalu ia kembali berkata, " Aku gak akan ke makan omongan cewek itu, tenang aja."

Genta menghampiri gadisnya dan memeluk dengan erat, "Damn, gua takut lu salah paham ajaaa."

"Enggak, kok." Menjeda kalimatnya lalu berucap sambil mengelus punggung enta, "Kecuali kalau kamu emang ada apa-apa sama dia ataupun cewek lain..saat itu juga aku tinggalin."

"Ay..Gak akan!" Lihat bagaimana mata tajamnya itu menatap mata gadisnya, senyum kecil terpancar tanda kepuasan mendengar jawaban kekasihnya,

"Iyaaa iyaa, galak banget sih sayangkuuu."

Dalam hati merasa geli, namun kalau yang mengatakan kalimat itu adalah Jiaya.. malah jadi menggemaskan, pikir Genta.

"Udah makan belum?"

"Belum."

"Ya udah, yuk makan!"

Dahi Genta berkerut, "Kamu belum makan?". Dengan gemasnya Jiaya menggeleng.

"Belum lah! Orang mau makan sama pacar, eh malah di kasih cobaan."

Genta terkekeh sambil mengusap pucuk kepala Jiaya, "Selamat makan. Makan yang banyak!".

TOXICLOVE (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang