"Gak paham juga? Gua pake cara kasar."
Genta menarik pergelangan wanita itu, dengan erat sampai memerah. Wanita itu merintih meminta dilepaskan, "Aw! Mage..aku sayang sama kamu. Aku nyari kamu kemana-mana, loh!"
"Fuck Clara, keluar!"ucap Genta sambil terus menarik wanita yang terus memberontak itu.
"Mage..please, percaya. Ak-aw!" Belum selesai berbicara, ternyata ia sudah dihempaskan keluar.
"Aku sumpahin kamu bakalan butuh aku, cari aku, dan balik sama aku! MAGE!"
Dengan gerakan cepat Genta menahan pintu, dan memunculkan sedikit wajahnya.
"Sh the fuck up!"
Jedrrr!
Pintu sudah terkunci otomatis, memar dipergelangan nya tidaklah seberapa. Waita ini akan sanggup menahan rasa sakit melebihi apapun, asalkan ia bisa mendapatkan apa yang diinginkannya.
"Ini gak seberapa. Tenang Clara, lo bisa dapetin dia lagi. Enggak! Gue harus dapetin dia."
•••
11.11
Ini adalah hari keempat nya Genta tanpa Jiaya. Da kejadian kemarin membuanya merasa gelisah dan sesekali pening melanda. Mungkin secangkir kopi bisa membuatnya tenang.
Slurrpp.
Sepertinya berhasil, namun ketika ia sudah merasa tenang dan nyaman. Ada seseorang yang memencet bel nya.
"Shit, ganggu."
Walaupun mengumpat, ia tetap membuka kan pintu itu. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat seseorang yang dirindukannya selama beberapa hari ini, merenungkannya, dan orang yang berani-berani nya membuat galau.
“Surprise!”
Senyum Genta merekah, ia bahkan tertawa ketika sadar kalau sekarang adalah hari ulang tahunnya.
“Bsa-bisanya...”
Bisa-bisa nya gua gak inget ulang tahun sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOXICLOVE (REVISI)
ChickLit"Kamu pukul aku, kamu jepit aku, kamu jambak aku. Apa itu yang kamu bilang sayang? Tubuh aku, mental aku..kamu rusak." "Aku capek." Hubungan yang biasa kita sebut toxic relationship berakar pada permasalahan di masa lalu. Trauma yang membuatnya mela...