Setelah selesai mandi lagi, Vella membantu Vani untuk menyiapkan Gado-gado dan pecel yang akan dikemas ke dalam beberapa box yang nantinya akan dikirim ke salah satu acara teman Vani.
"Ini nanti dianternya pake gusend atau Ibu yang anter?" tanya Vella yang tengah memasukkan bumbu kacang ke dalam plastik kecil
"Gusend kayanya Vel. Kamu ada aplikasi nya kan?" Vani masih sibuk untuk menata beberapa box yang nantinya akan diisi isian gado gado dan pecel yang sudah ia masak sebelumnya
"Ada kayanya. Hari ini dianternya?"
"Siang jam dua. Atau kalo mau lebih cepet, malah lebih baik"
Vella mengangguk, "Oke, Aku cash hape dulu ya, Bu. Udah lemah" Vella meraba saku celananya dan berniat mengambil ponselnya dari dalam saku, namun benda yang diberi nama ponsel itu tak kunjung ditemukan di saku celananya
"Gimana, Vel?" Vani memperhatikan tingkah bingung anak semata wayangnya itu sedari tadi
"Mmh, hape Aku, Bu. Nggak ada"
"Yang bener? Coba dicek lagi dikamar"
Vella menurut dan segera menuju ke kamarnya
🍀🍀🍀
Saat baru turun dari mobil, Rey mendengar ada notifikasi dari sebuah ponsel. Awalnya ia kira, itu adalah notifikasi dari ponselnya, namun ternyata setelah dicek ternyata bukan. Bukan dari bunyi notifikasi ponselnya, melainkan ada sebuah ponsel mungil yang duduk manis di samping kursi supir dekat pintu. Ia mengenali bentuk dari ponsel tersebut, dan sepertinya itu seperti ponsel milik--
"Vella. Lo ceroboh" ujar Rey sambil membawa ponsel Vella, dan memasukkannya ke dalam saku celananya lalu keluar dari mobil
"Lama bener" celetuk Aldo yang sudah berdiri di depan pintu rumah yang sudah terbuka
"Minggir" ujar Rey datar karena keberadaan Aldo menghalangi jalannya
"Itu Vella emang udah beneran lo anter ampe rumah?"
"Udah"
"Gak lo culik kan terus lo bekap di hotel?"
"Minggir bisa? Sekali lagi lo bacot, gue--"
"Iye bangke! Gitu aja ngambek" ujar Aldo lalu menepi dan memberikan jalan untuk Rey masuk setelah menyentil kening Rey
Rey masuk ke dalam rumahnya dan menuju tangga yang mengarahkannya menuju kamarnya di lantai 2.
"Isengin gapapa deh. Kan gue majikannya" ujar Rey sekenanya setelah merebahkan diri diatas ranjang, lalu mengeluarkan ponsel milik Vella dari sakunya
"Bodoh" umpat Rey ketika membuka lockscreen ponsel Vella yang tidak diberi password
Setelah membuka lockscreen milik Vella, jemari Rey menjelajahi isi galeri Vella yang kebanyakan adalah foto pemandangan alam. Setelah bosan menjelajahi isi galeri, ia berpindah untuk membuka isi chat Vella.
Hanya ada 5 kontak disana, yaitu kontaknya, kontak Nety, Ibu Vella, Aldo, dan Deby."Kuper" ujar Rey
"Kuno" ujar Rey lagi ketika melihat isi aplikasi Vella yang monoton, dan tidak ada aplikasi game disana
"Pel--" ucapan Rey terputus karena melihat ada panggilan masuk dari Ibu Vella, karena jelas tercetak nama kontak tersebut di sana
"Duh, ngapain pake telfon?" Rey mulai bingung, akhirnya ia putuskan untuk mendiamkannya saja ponsel Vella tersebut di atas nakas walau jelas terdengar beberapa panggilan dari Ibu Vella
🍀🍀🍀
"Gimana Vel?" tanya Vani
Pasalnya sedari tadi, Vella hanya mondar-mandir dengan raut wajah yang panik karena dari tadi ponsel nya yang dihubungi menggunakan ponsel Vani, hanya berdering saja dan tidak ada balasan.
"Nggak diangkat. Kira kira diambil siapa Bu?" Vella menggigit jarinya panik
"Lah kok tanya Ibu? Kamu masa nggak inget terakhir ngeletain hape dimana? Jangan jangan ketinggalan dirumah majikan Kamu?"
Vella berpikir sejenak, "Di rumah dia, Aku udah masukin hape ku. Kalau di mob--" Vella menggantungkan ucapannya, karena selintas pikirannya mengingatkannya yang dimana tadi Vella sedang membalas chat Nety di mobil Rey. Namun karena sudah sampai di dedan rumahnya, secara tidak sengaja, Vella meletakkan ponselnya disamping kursi mobil yang ia duduki.
"Mob? Mobil? Atau apa?" beo Vani
Vella memejamkan matanya kesal. Teledor sekali jika memang ponselnya tertinggal di dalam mobil Rey. Yang ia takutkan nanti apakah Rey membuka dan mengotak atik isi dalam ponsel Vella? Pasalnya ia tak memberikan password untuk keamanan ponselnya.
"Kayanya ketinggalan di mobil"
"Nah kan, terus gimana ini nganternya? Hape Ibu nggak cukup kah buat download aplikasinya?"
Vella menggeleng, "Nanti biar Aku anter pake angkot aja, Bu. Didepan"
"Yang bener?"
Vella mengangguk
🍀🍀🍀
T.B.C🙂
ngetiknya 675 kata
makasih yang udah baca, vote, dan komentunggu part selanjutnya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
REYLA [End]
Teen Fiction"Ketika tawamu menjadi kebahagiaanku." -Reyno Daimend- Sudah bertunangan dan hampir mau menikah sih, tapi tunangannya malah dibunuh. Miris memang. Setelah tunangannya mati dibunuh, apa yang selanjutnya terjadi padanya? apakah ada yang bisa membuatny...