Terakhir kali Vella menginjakkan kaki dirumah ini ketika ia membantu Deby menyiapkan pesta ulangtahun Rey disini. Tepatnya setahun lalu di bulan November. Saat ini masih memasuki bulan Juni. Artinya masih 5 bulan lagi untuk Rey bertambah usia.
"Eh, kamu Vel" ucap Aldo, Kakak lelaki Rey ketika membukakan pintu depan
Vella tersenyum sebagai balasannya.
"Ada apa? Disuruh sama Rey?"
Vella mengangguk, "Kak Rey nya udah nyampe, Bang?"
"Suruh langsung ke dapur!" teriak orang yang bersumber dari dalam rumah yang Vella yakini itu adalah suara Rey
"Yaudah sana gih, langsung ke dapur aja" Aldo membukakan pintu lebih lebar lagi untuk mempersilahkan Vella masuk
"Makasih. Aku duluan ya" pamit Vella
Aldo mengangguk sebagai balasannya
🍀🍀🍀
Walaupun sudah sekitar 7 bulan tidak mengunjungi rumah Rey, tapi kondisi dalam rumah ini tetap sama. Tidak berubah.
'Tante Disa kemana ya?' batin Vella sambil mengedarkan pandangan ke sekitar dapur yang masih sepi saja. Lalu darimana suara Rey tadi berasal?
"Nih" Rey melemparkan sebuah kresek putih berisikan sayur mayur pada Vella, dan itu mengenai wajah Vella. Untung isinya hanya sayur. Bukan batu.
Vella mendengus kesal, "Tante Disa nya mana kak?"
"Sabar. Lagi di kamar" Rey berjalan ke arah Vella
"Rey, Kamu-- loh? Itu siapa?" tanya seseorang dari arah belakang Rey
Saat Rey dan Vella sama sama menoleh, rupanya sumber suara barusan adalah Disa, Mama Rey.
Baru saja Vella ingin memperkenalkan diri, Rey telah terlebih dulu menyahut ucapannya."Temen" jawab Rey singkat
"Oh. Sebentar, kayanya Tante pernah liat kamu deh" ujar Disa menghampiri Vella yang berada dua meter dihadapannya
"Iya, Vella pernah kesini waktu itu sama Kak Deby buat nyiapin ultah Kak Rey taun lalu" jelas Vella sambil meletakkan kresek berisi sayur mayur milik Rey di atas meja dapur didepannya
"Vella? Oh, nama Kamu Vella? Nama yang bagus. Cantik"
"Makasih Tante" Vella tersenyum kikuk
Rey memutar bola matanya malas, "Udah ya ngomongnya. Rey mau keatas dulu. Lo bantu Mama. Ma, biar dia yang bantu Mama masak" Rey berlalu menuju tangga atas
"Seriusan kamu mau bantu Tante masak?" tanya Disa setelah Rey pergi, lalu ia menuju wastafel dapur untuk mencuci tangan
Vella mengangguk, "Iya Tante"
"Baik banget. Kamu bisa bantuin Tan-- mulai sekarang panggil Tante, Mama aja ya. Aneh kalo Mama dipanggil Tante"
Sekali lagi Vella mengangguk
🍀🍀🍀
Rey berdecak kesal ketika melihat Aldo membuka pintu kamarnya secara tiba tiba tanpa mengetuknya terlebih dahulu.
"Pinjem charger" ujar Aldo yang langsung mengobrak abrik isi nakas disamping ranjang Rey
"Nggak. Lagi gue pake" ujar Rey yang masih asyik bermain ponselnya di atas ranjang
"Cepet ah! Buruan mana chargernya?"
"Lo gak liat atau gimana sih, Bang?Charger lap--"
"Charger hape. H-A-P-E. Bukan charger laptop. Sotoy! Makanya tanyain kek ke gue dulu. Jadi adek gak ada peka-peka nya. Kambing! Mana sih chargernya?" kesal Aldo yang sudah berusaha mengobrak abrik isi nakas lalu isi lemari pakaian Rey, namun tak kunjung menemukan benda tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYLA [End]
Teen Fiction"Ketika tawamu menjadi kebahagiaanku." -Reyno Daimend- Sudah bertunangan dan hampir mau menikah sih, tapi tunangannya malah dibunuh. Miris memang. Setelah tunangannya mati dibunuh, apa yang selanjutnya terjadi padanya? apakah ada yang bisa membuatny...