31. NOMOR TAK DIKENAL(2)

162 70 17
                                    

~•>HAPPY READING♥️<•~


Vella merebahkan diri di atas kasurnya setelah lelah menghabiskan waktu mengantre menaiki kapal di bus tadi pagi selama 3 jam hanya untuk mengantre saja.

"Mandi dulu sana, Vel. Biar seger badannya" ujar Vani ketika membuka pintu kamar Vella dan melihat putrinya itu dari ambang pintu

"Bentar, Bu. Aku masih capek banget" Vella memejamkan matanya dan bebaring dengan posisi terlentang

"Yaudah. Tapi kalo udah nggak capek, langsung mandi terus makan ya. Udah Ibu siapin di dapur. Nanti Kamu makan jangan lupa"

"Iya"

🍀🍀🍀

"Gitu aja teros. Nyamuk dah gue disini" kesal Rey yang baru saja duduk diatas sofa ruang tamu, langsung dihampiri oleh Aldo dan Siska yang sudah duduk bersisian dihadapannya sehabis dari dapur

"Makanya--" ucapan Aldo disahut duluan oleh Rey

"Makanya-makanya! Gue lagi nggak nerima khotbah" Rey membawa ransel gunungnya dan menyampirkannya di bahu, lalu berjalan gontai menuju kamarnya

Siska yang melihat tingkah kakak adik itu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, "Dia habis dari mana?"

"Karyawisata" jawab Aldo

"Oiya! Mama Kamu lusa ulang tahun kan?" Siska menoleh pada calon suaminya itu

Aldo bergumam, "Ah masa? Bukannya besok?" Aldo menyalakan ponsel seri duabelasnya yang baru saja ia keluarkan dari saku celananya untuk mengecek kalender didalamnya

"Tanggal delapan belas, yang. Kamu anaknya kok malah lupa"

"Tujuh belas"

"Ah enggak kok. Bulan Juni kemarin, tanggal delapan belas. Aku masih nyimpen fotonya"

"Coba liat"

Siska membuka galeri di ponsel yang diggenggamnya dan menunjukkan sebuah foto pada Aldo.
Di dalam foto itu terlihat dimana Siska merangkul akrab bahu Disa sambil tersenyum ke arah kamera. Sedangkan Disa membawa sepotong Brownies Alamanda di atas sebuah piring kecil sambil tertawa lepas ke arah kamera.

"Liat cap tanggal dibawahnya. Jangan liat Aku nya, Do" Siska mengikuti arah pandang Aldo yang bukan melihat cap tanggal di sudut kanan bawah ponsel, tapi malah melihat Siska yang berada di dalam foto tersebut

"Salah siapa cantik?" Aldo mengusap-usap pangkal hidungnya dengan hidung mancungnya Siska

"Untung kan Kamu, punya tunangan secantik Aku"

"Iya. Siskara Ribero Daimend paling cantik"

"Kok ada Daimend nya?"

"Oiya ya. Kenapa ya?"

Siska mencubit kecil perut Aldo karena kesal dengannya yang justru malah balik bertanya. Sedangkan yang dicubit bukannya meringis kesakitan, namun malah memendamkan kepalanya di bahu kanan Siska.

🍀🍀🍀

Sudah tiga menit Vella memandangi nomor tak dikenal yang mengirimkan pesan padanya tadi pagi.
Ia masih bingung siapa sebenarnya orang yang mengirimkan pesan itu padanya?

"Siapa to, yang ngirim pesan ini? Maksudnya yang pergi tak bisa digapai itu apa maksudnya sih? Yang--" baru saja Vella membeo pesan tak dikenal itu yang berada di layar ponselnya, ada sebuah notif yang muncul di nomor yang sama

081392371XXX
Berlindunglah, sebelum
Terpecah belah
Bawa dekapan ke
Tempat yang aman
(13.56)

081392371XXX
Sebelum dihabisi
Lebih baik melindungi
Diri sendiri,
Yang tidak dimengerti
Lebih baik dicari
(13.56)

Karena kesal, Vella akhirnya membalas pesan tersebut

Vellaniaz
Mending Kamu kasih
Aku uang, jgn pantun
kaya gitu
(13.57)

081392371XXX
Puaskan tertawa,
Sebelum tawamu
Itu habis tak
Tersisa
(13.57)
read

Vella mendengus kesal, lalu akhirnya memblokir kontak tersebut agar sang pengirim tidak bisa mengirimnya pesan lagi.

🍀🍀🍀
T.B.C🙂
makasih ya yang udah nyempetin
baca🤗💛

boleh loh, dikasih bintangnya kalo
nggak keberatan

jadwal up ku random ya, ehe😭
karena kalo lagi ada ide, langsung
aku buat

ini aja satu part ngabisin 3 hari😭
karena ideku tipis banget
ehe

oke sekian dulu:)
sampai ketemu di part selanjutnya ya:)

REYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang