7. RUSUH

176 109 6
                                    

~•>HAPPY READING♥️<•~


"Wey, ngape kusut gitu, tuh muka?" tanya Nety ketika melihat sahabatnya itu yang dari tadi hanya tiduran di atas meja dengan beralaskan kedua tangan yang dilipat.

"Nanti ada olahraga kan?" Vella mendongak lalu duduk bersandar dinding yang ada di sampingnya.

"Hm, iya sih ada. Kenapa? Nggak semangat lagi?"

"Iya. Aku nggak suka mapel olahraga. Mendingan Aku ngerjain sepuluh soal uraian matematika deh, dari pada ikut mapel olahraga." Hmm, kok beda sama Aku ya neng...

"Sengklek! Dimana-mana ya mending olahraga dong Vellll!" gemas Nety

🍀🍀🍀

"REYNO! BISA TIDAK KAMU SEKALI SAJA MENGHARGAI SAYA?" teriak Bu Nesy, Guru biologi yang berdiri di samping bangku Rey.

Rey yang tadi fokus bermain ponsel, lantas menoleh ke Guru bertubuh gendut itu. "Bisa."

"Coba kerjakan sepuluh soal Pilihan Ganda yang Saya tulis didepan. Apa kamu memang mampu?"

"Ibu ngeremehin Saya?"

"Menurut kamu?"

Rey tersenyum miring, dan mencoba menjawab soal biologi yang diberikan Guru itu. Ia mengerjakan selama 5 menit, lalu mengulurkannya pada Bu Nesy.

"Cepet bener, lo yakin Rey?" tanya Leo yang duduk disebelahnya.

"Ya." balas Rey tenang

Bu Nesy terlihat meneliti jawaban yang ditulis Rey di buku tulisnya itu. Ia tersenyum kecut, ketika melihat jawaban yang ditulis Rey betul semua. Tidak ada yang salah sama sekali.

"Gimana? Masih mau ngeremehin Saya? Saya ini pinter walaupun nggak merhatiin materi yang diberikan. Mau kasih soal lagi kah bu?" tanya Rey dengan maksud untuk menantang.

Bu Nesy berdeham. "Nggak perlu. Kalian semua, Saya beri soal lagi sebelum istirahat." Bu Nesy berjalan menuju kearah depan papan tulis dan meninggalkan Rey.

"Belom tau aja dia, gue pinternya kaya apa," ucap Rey pada dirinya sendiri.

"Yee nyombong mulu," celetuk Leo

"Daripada elo?"

"Gue kenapa?"

"Udah, suttt! Malah ngobrol!" tegur Al yang berada dihadapannya.

"Iye," balas Leo

🍀🍀🍀

Berdiri bergiliran menunggu jatah memasukkan bola basket ke ring untuk penilaian itu adalah hal yang sangat tidak disukai oleh seseorang yang bernama Vellania Zarani.

"Wah, gue unggul nih," ucap Nety saat sudah selesai memasukkan bola basket ke dalam ring.

"Berapa, Net?" tanya Vella lemas

"Gue bisa masukin tuh bola ampe enam lima kali dalam semenit. Keren kan, Vel?"

"Iya. Keren banget," Vella menunduk lemas.

"VELLANIA ZARANI!" teriak Pak Willy, selaku guru olahraga kelas sepuluh SMA Welington.

Vella berjalan gontai ke arah Pak Willy yang berada di samping ring basket.

"Dua puluh kali ya masukkin bolanya dalam semenit, bisa?" tanya Pak Willy ketika Vella sudah sampai di hadapannya.

"InsyaAllah deh pak. Saya nggak janji," Vella mengambil bola basket yang berada disampingnya. Tepat saat ia mengambil bola tersebut, bel istirahat berbunyi nyaring.

REYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang