~•>HAPPY READING♥️<•~
Langsung saja tanpa ba-bi-bu, Vella turun dari mobil dan langsung menghamburkan diri untuk memasuki Rumahnya tanpa memedulikan Rey yang masih berada di dalam Mobil.
"Yaelah ditinggalin lagi," celetuk Rey yang sedang memantau Rumah Vella dari dalam mobil.
DRRT DRRT!
Ponsel yang Rey taruh di dashboard mobil bergetar dan menandakan ada panggilan masuk disana."Apa?" tanya Rey langsung tanpa melihat siapa yang menelefonnya.
"Langsung ke Rumah. Papa mau ngomong," ujar penelefon tersebut yang ternyata adalah Irwan. Ayah dari seorang Reyno Daimend.
Rey berdecak. "Ya nanti."
"Sekarang."
"Bentar lagi. Rey lagi dijalan. Emangnya sekejap mata bisa langsung nyampe Rumah gitu?"
"Iya-iya. Yang penting cepet," dari nada bicaranya terlihat Irwan seperti sedang tergesa-gesa entah karena hal apa.
"Ya."
TUT!
Panggilan diselesaikan. Baru saja Rey ingin menancapkan gas dan meninggalkan Rumah Vella, dirinya dikejutkan dengan Vella yang berlari tergopoh-gopoh ke arahnya dan membuatnya mengurungkan niat untuk meninggalkan Rumah ini.
Setelah tau Vella mendekat, langsung saja Rey membuka kaca jendela mobil yang terletak di samping supir."Kenapa?" Rey langsung bertanya secara to the point.
🍀🍀🍀
"Asaalamu'alaikum," ujar Vella saat memasuki pintu Rumah yang tidak terkunci dengan tergesa-gesa.
Tumben sekali Vani tidak menungguinya di Ruang Tamu. Biasanya setiap hari ketika Vella pulang sekolah, Vani selalu menyambut anak semata wayangnya itu dengan duduk di Ruang Tamu sambil mengukir senyuman hangat dari bibirnya. Jangan-jangan apa yang dikatakan Rey tadi memang benar adanya?
"Bu?" Vella memanggil nama Ibunya namun tak kunjung mendapat balasan.
Dengan rasa cemas, segera saja Ia berlari kecil menuju kamar Vani dan membuka Pintu Kamar. Betapa terkejutnya ketika Ia melihat Vani menggigil di ranjang dengan tubuh yang dibalut dengan selimut.
"Loh Bu?! Ibu!" pekik Vella yang langsung menempelkan punggung tangannya di dahi Vani.
"Awh!" rintih Vella ketika memegang dahi Vani yang ternyata panas.
Karena bingung harus bagaimana, segera saja dengan langkah yang tergesa-gesa Vella langsung keluar dari Kamar dan Rumahnya untuk menemui Rey yang sudah siap untuk melenggang pergi bersama mobil yang dibawanya.
🍀🍀🍀
"Kenapa?" Rey langsung bertanya secara to the point.
"Ibu Aku. Tolongi," ujar Vella panik.
'Hah? Emang beneran Nyokapnya dia kenapa-napa?' batin Rey
Tidak mau bertele-tele, Rey segera turun dari mobil dan menghampiri Vella lalu keduanya masuk ke dalam Rumah.
🍀🍀🍀
Vella menggigit jarinya cemas karena takut Vani kenapa-napa. Sedari tadi yang dilakukannya hanya mondar-mandir di depan pintu IGD tempat Vani sedang diperiksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYLA [End]
Teen Fiction"Ketika tawamu menjadi kebahagiaanku." -Reyno Daimend- Sudah bertunangan dan hampir mau menikah sih, tapi tunangannya malah dibunuh. Miris memang. Setelah tunangannya mati dibunuh, apa yang selanjutnya terjadi padanya? apakah ada yang bisa membuatny...