~•>HAPPY READING♥️<•~
Sorakan bahagia dari seisi kelas X MIPA 2 menyeruak hingga terdengar hingga keluar kelas.
"Sudah-sudah. Jangan pada berisik. Ganggu kelas lain nanti" ujar Pak Bowo, selaku Wali Kelas mereka dan juga mengajar mata pelajaran bahasa jawa mengingatkan
"SENENG DONG PAK KITA, KARENA ADA KARYAWISATA KE BALI" ujar Acha heboh sambil berteriak, diikuti sorakan oleh keempat temannya disamping dan dibelakangnya
"Biasa aja kali. Kaya nggak pernah liburan aja lo" celetuk Nety kesal
"Yee biarin. Dasar julid!" balas Acha
"Diem dulu kalian, bisa? Bapak nggak akan kasih tau info selanjutnya, kalo masih pada rame"
Mendengar hal itu, siswa siswi yang berada didalam kelas tersebut, perlahan diam.
"Jadi...karyawisata ini bakalan digabung sama anak kelas 11. Rencana kita akan ada di Bali, lima hari. Mulai dari Selasa depan sampai Sabtu depan. Nginepnya di hotel semaleman aja, yang hari lain, tetep di Bus tidurnya. Dan..." Pak Bowo sengaja menggantungkan kalimatnya
"Dan apa pak?" beo Dea, teman Acha
"Udah pada tau, biayanya berapa?"
Semua siswa siswi bungkam.
"Biaya yang dipatok sekitar dua juta. Itu sudah termasuk PP dan dibantu dana bos sekolah" sambung Pak Bowo
"Karyawisatanya wajib pak?" tanya Vella sambil mengangkat jemarinya
"Wajib untuk semua siswa" jawab Pak Bowo
"Wah harus nabung banyak nih mulai dari sekarang"
"Kerja paruh waktu nih gue"
"Gampang, tinggal minta duit bokap"
"Yeh, segitu mah murmer"
"Duh, mahal lagi"
Begitulah diantaranya celotehan para murid yang berada di dalam kelas tersebut.
🍀🍀🍀
Saat istirahat pertama, Vella tidak selera untuk makan siomay yang dipesannya bersama Nety di kantin karena masih teringat tentang Biaya Karyawisata tersebut. Dengan biaya 2 juta rupiah, Vella harus bagaimana? Masalahnya gaji bulan lalu yang Rey berikan sudah habis untuk keperluan ini itu. Uang dari hasil jualan gado-gado dan pecel Ibunya pun masih kurang untuk membayar karyawisata tersebut.
"Napa sih, Vel? Buruan dimakan, lama-lama gue abisin makanan lo" gemas Nety sambil menusuk siomay dengan garpu nya lalu memasukkan siomay tersebut ke dalam mulutnya
"Itu. Karyawisatanya"
"Kenapa?"
"Aku harus cari biaya dimana?"
"Perlu gue bantu?" tawar Nety
Vella menggeleng. Nety sudah banyak membantunya. Yaitu mulai dari biaya pengambilan buku paket yang dipegang siswa, memberikan laptop secara cuma-cuma pada Vella karena pada saat semester satu banyak tugas yang membutuhkan laptop untuk memudahkan pekerjaannya. Vella sudah tidak mau merepotkan Nety lagi.
"Udah, nggak papa. Kalo emang lo belom ada uang, biar gue besok minta duit lebih ke bokap"
"Jangan, Net. Aku mau coba cari uangnya dulu"
"Beneran?"
"Iya"
"Yaudah. Tapi kalo lo butuh bantuan gue, bilang. Jangan diem aja kaya patung"
"Iya Net"
🍀🍀🍀
"Gak ke kantin?" tanya Al yang duduk disebelahnya
"Lo nggak liat gue lagi makan?" tanya Rey balik yang sedang makan sepotong Sandwich yang ia bawa dari kotak bekal tipirwir nya
"Lah tumben bawa. Kesambet apaan lo?" sahut Leo yang sudah balik badan dan menghadap meja Rey dan Al
"Ada Mama dirumah"
"Wets iya. Ada nyokap, berasa jadi anak mami" sindir Ian yang juga balik badan dan menghadap meja Rey dan Al
"Bagi-bagi kek. Gue juga mau kali" pinta Al yang berada disebelahnya
Rey mengulurkan kotak bekal yang berisi 4 buah Sandwich pada Al, namun setelah Al mengambilnya, sisa Sandwich itu langsung diambil paksa juga oleh Ian dan Leo.
"Barang gratisan aja cepet" sindir Rey sambil menutup kotak bekalnya
"Mwumpung awda kwenapa eggwak" balas Leo yang tengah makan sandwichnya yang tinggal setengah
"Yeh, itu mah lo yang kaga modal" sahut Al
"Elo aja juga makan, pake ngatain segala" balas Leo tak mau kalah
Rey hanya menggeleng-gelengkan kepala pelan melihat tingkah kedua teman biadap nya ini. Padahal yang memberi Sandwich cuma-cuma kan Rey. Kenapa justru Al dan Leo yang ribut?
"Kayanya apa yang lo pikirin, sama dengan apa yang gue pikirin, Rey" ujar Ian yang berada dihadapannya
"Mungkin" Rey mengendikkan bahu
🍀🍀🍀
T.B.C🙂
diketik dengan jumlah 648 kata plus cuap-cuap authornyasampe sini dulu
ketemu di part selanjutnya ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
REYLA [End]
Teen Fiction"Ketika tawamu menjadi kebahagiaanku." -Reyno Daimend- Sudah bertunangan dan hampir mau menikah sih, tapi tunangannya malah dibunuh. Miris memang. Setelah tunangannya mati dibunuh, apa yang selanjutnya terjadi padanya? apakah ada yang bisa membuatny...