5. PASAR

180 92 5
                                    

~•>HAPPY READING♥️<•~


Sesuai permintaan Rey tadi pagi, Sepulang sekolah, Vella membersihkan markas milik Rey yang berada disamping sekolah.

"Bulan ini, Aku belom dibayar ama Kak Rey. Apa Aku minta aja ya? Buat bantu Ibu dirumah," gumam Vella sambil menyapu dedaunan di pekarangan markas yang cukup luas.

Dedaunan yang berjatuhan di pekarangan markas cukup banyak, dan itu yang membuat Vella harus bekerja ekstra untuk membersihkannya.
Belum lagi bagian ruang tengah yang tadi pagi masih terlihat rapi, sekarang sudah acak adul. Entah apa yang dilakukan oleh Rey dan ketiga kawannya itu.
TING! TING! TING!
Ponsel milik Vella mengeluarkan bunyi notif, lantas ia menaruh sapunya dengan bersandar pohon dan membuka pesan itu.

Ibu
Vel, nanti pas pulang
sekolah, Ibu titip beliin
bahan buat jualan di
pasar ya. Ibu lagi nggak enak
badan
(14.25)

Vellaniaz
Oke bu
(14.25)

Ibu
Nanti ibu fotoin yang
habis apa aja. Kamu masih
ada uang kan?
(14.25)

Vellaniaz
Masih ada 50 rb
(14.25)

Ibu
Oke
(14.26)
read

'Harus cepet nih, biar nggak kesorean ke pasarnya,' batin Vella

🍀🍀🍀

Butuh waktu 25 menit untuk berjalan dari sekolah ke Pasar. Pasar yang akan dikunjungi Vella letaknya berlawanan arah dari Rumah Vella.
Sekedar informasi, Ibu Vella berjualan Pecel dan Gado-gado untuk mencukupi  kebutuhan hidup di rumahnya. Vella ditinggal pergi Ayahnya karena Ayahnya itu lebih memilih wanita lain ketimbang Ibunya. Lebih tepatnya, keduanya berpisah sejak Vella kelas 8 SMP.

PLUK!
Sebuah kulit kacang mendarat dibahu kanannya. Ia menoleh, rupanya disebelahnya itu ada Mobil City hitam metalik yang sangat ia kenali. Ya, siapa lagi kalau bukan mobilnya Reyno Daimend, majikannya itu?

"Bukannya bersiin markas, malah kelayapan!" seru Rey dari dalam mobilnya dengan kaca jendela terbuka dekat bangku samping supir.

Untung jalanan sepi, jadi Mobil Rey tidak diklakson oleh orang orang karena kecepatan mobilnya yang menyamai langkah Vella.

"Eh enggak, Kak. Aku dah selesai bersiinnya sumpah. Makanya Aku pulang," ujar Vella

"Emang ini jalan kerumah, elo? Bukannya lawan arah?"

"Iya, Kak. Aku mau ke pasar dulu."

"Masuk," Rey menghentikan mobilnya.

"Beneran, Kak?" tanya Vella tak percaya.

"Cepet keburu gue--" Rey tak jadi melanjutkan ucapannya karena Vella sudah menuju bangku di samping supir.

🍀🍀🍀

"Makasih kak. Dah dianterin," ujar Vella saat di dalam perjalanan.

"Lo arahain jalan ke pasarnya," titah Rey

"Ternyata baik juga, Mau nganterin Aku," ucap Vella setelah mengarahkan Rey untuk menuju pasar yang sebentar lagi akan sampai.

REYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang