2. DIANTAR

312 129 14
                                    

~•>HAPPY READING♥️<•~


"Hm," ujar Rey

Setelah dirinya mengatakan itu, gadis yang bernama Vella langsung pulang dengan berjalan kaki. Namun baru beberapa langkah, sebuah teriakan menghentikan langkahnya.

"VELLA BABY, SINI DULUUU!"

Saat memutar badan, Vella menemukan bahwa ternyata majikannya itu tidak sendirian disana. Ada Leo disampingnya.

"Kenapa, Kak?" tanya Vella ketika sampai dihadapan mereka berdua.

"Biar lo diantar pulang aja sama Rey, oke? Rey mau-mau aja kok," ujar Leo sepihak.

Rey yang mendengarnya langsung membelalak tak terima. "Ngarang. Udah, lo pulang aja. Jangan dengerin omongannya Leo."

"Jadi yang bener yang mana?" tanya Vella

"Nggak kasian lo, Bos? Nih cewe jalan kaki pulang sendirian? Malem-malem kaga ada yang nemenin? Cewe loh dia. Ntar kalo dia gimana-gimana lo mau gimana coba, hah? Mau tanggung jawab? Nggak--" omongan Leo terputus, karena Rey sudah menodongkan ujung pistol dari saku jaketnya tepat ke depan bibir Leo.

"Jwauhin kwalik. Swerem bwener," ujar Leo sedikit panik.

Rey menurunkan pistolnya, lalu menghadap Vella. "Yaudah sana, buruan ke mobil. Gue yang anter."

Mata Vella membulat sempurna. "Hah?Yang bener, Kak?"

"Hm. Atau mau gue--"

Sebelum Rey menyelesaikan ucapannya, Vella sudah ngibrit duluan menuju mobil City hitam metalik milik Rey yang berada di seberang bangunan tua tempat Rey dan Leo berpijak.

"Udah bos. Gak usah khawatirin gue, Gue ada motor kok. Ntar bisa pulang sendiri," ucap Leo

"Peduli apa gue ama lo." Rey melenggang pergi.

Setelah Rey mengatakan itu, Leo mulai mengabsen nama-nama binatang yang ada di kebun binatang.

🍀🍀🍀

Di dalam perjalanan menuju rumah Vella, Rey dan Vella diam diselimuti keheningan.

"Kak," panggil Vella takut takut.

"Hm?" tanya Rey tanpa menoleh sedikitpun pada Vella.

"Makasih dah nganterin Aku."

"Tapi gak gratis."

"Hah?"

"Tiap pagi lo harus siapin bekal yang sama kaya tadi."

"Bukannya emang gitu ya?"

"Ngingetin doang."

"Kakak beneran suka menu yang Aku bikin tadi?" tanya Vella

"Napa emangnya?" Rey membelokkan setir ke kiri.

"Yaa nggak papa sih. Cuma aneh aja, Cowo keren kaya kakak suka makanan gituan."

"Emang apaan namanya?"

"Emang temen kakak, nggak liat kakak makan bekal tadi pagi?"

"Nggak."

"Oh yaudah. Biar temen kakak aja yang kasih tau."

'Aneh. Timbang nyebutin doang apa nama menunya, kok ribet,' batin Rey kesal.

CIIT!

Sekitar 30 menit, mobil yang mereka naiki sampai di depan Rumah sederhana milik Vella, babunya.

"Makasih kak. Aku duluan ya," Vella melepas Safety Belt nya.

"Hm. Menu besok jangan lupa," Rey menoleh sekilas pada Vella.

"Oke Siap, Assalamu'alaikum."

"Hm."

"Jawab dulu salamku."

"Wa'alaikumussalam."

DRTT DRRT!
Ponsel seri sebelas Rey, bergetar. Ia mengangkatnya setelah Vella keluar dari mobilnya.

"Ada apa?" tanya Rey lempeng di dalam panggilan yang sudah terhubung.

"Ares sudah kami buang di dekat sungai, bos. Sudah aman," ucap seseorang di dalam panggilan telefon itu.

"Hm, bagus."

"Kalo bos butuh bantuan, bilang kami ya. Kami siap sedia."

"Hm."

🍀🍀🍀
T.B.C🙂
aku emang nggak banyak banyak nulisnya per part

karena ini ide juga selewat

makasih yang udah baca
klik bintangnya yang dibawah juga boleh loh :)

REYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang