49. REYLA ( END )

172 14 7
                                    

~•>HAPPY READING♥️<•~

"Iya," ujar Vella didalam panggilan telefon yang masih terhubung.

"Mimpi yang indah. Besok Pagi aku jemput kamu," balas seseorang yang seperti tak mau pisah dari kekasihnya itu. Untuk yang kedua kalinya ia mengubah panggilan dari Lo-Gue menjadi Aku-Kamu.

"Iya."

"Sayangnya mana?"

Vella mengembuskan nafasnya perlahan. "Iya sayang."

"Nah gitu dong. Besok bangun pagi ya! Pokoknya harus udah siap."

"Iya. Aku mau tidur boleh? Udah ngantuk."

"Boleh."

"Ku tutup telefonnya ya!"

"Jangan."

"Lah terus gimana?"

"Aku ada kata-kata bagus nih buatmu, Vel."

"Apa?"

"Ketika tawamu menjadi kebahagiaanku."

"Aaa bisa aja."

"Dibales dong."

"Apa ya?" Vella bergumam. "Ini dah malem, aku udah nggak bisa mikir lagi. Kapan-kapan aja ya balesnya."

"Hmm. Yaudah tidur sana. Good night sayang!"

"Night too."

TUT!
Panggilan diselesaikan.

🍀🍀🍀

"Pagi," sapa seseorang yang sudah menunggu Vella di depan Pintu Rumah.

"Pagi juga," balas Vella.

"Bu. Rey bawa Vellanya ke Sekolah dulu ya!" pamit seseorang yang bernama Vani yang dimana menunggu di belakang Vella.

"Iya. Hati-hati bawanya. Jangan sampe lecet ya!"

Tangan Rey membentuk hormat. "Siap komandan!"

Vella tertawa melihat kekasihnya yang bertingkah seperti itu. Setelah menjalin hubungan dengannya, kekasihnya itu terlihat lebih bawel ternyata.

"Langsung sekolah ya Vel!" seru Vani sambil mengelus pundak Vella.

"Iya," balas Vella sambil mencium punggung tangan Vani dan disenyumi olehnya.

🍀🍀🍀

"Senang,hm?" tanya Rey sambil mengelus puncak rambut Vella.

Vella mengangguk. "Banget. Akhirnya aku nggak perlu jalan kaki capek-capek lagi."

Tanpa disadari, ternyata Vella bergantung penuh pada kekasihnya itu.

Rey tersenyum simpul. "Iya," ujarnya sambil mengecup singkat puncak kepala Vella.

"Oh iya!" seru Vella ketika mobil city hitam metalik mulai dijalankan dan meninggalkan pekarangan Rumah Vella.

REYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang