24. BERANGKAT BARENG

128 74 0
                                    

~•>HAPPY READING♥️<•~


"Rey, biar Vella nebeng sekalian ya sama Kamu" ujar Disa saat sedang mengoles selai nutulla di permukaan roti tawar

Rey melirik kesal pada Vella yang berada disamping Disa yang sedang membantunya menyiapkan makanan.

"Bikin repot aja" gumam Rey

"Nanti Kamu tiba--"

"Iya, Rey anter bareng" Rey mengambil kasar roti yang baru saja selesai dioles Disa dari tangannya

Disa hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anak bungsunya itu.

Vella melirik Rey takut-takut. Rey pasti kesal sekali, karena dari kemarin dirinya diminta terus-terusan bersama dan menemani Vella sampai sekarang.

'Yang anak kandungnya gue, kenapa malah dia yang lebih diperhatiin?' gerutu Rey dalam hati

Aldo keluar kamar sambil tersenyum melihat ponselnya. Disa yang menyadari tingkah anak sulungnya itu, sontak langsung menanyakannya.

"Kenapa, Do? Senyum-senyum gitu?" tanya Disa

Aldo mendongak dan berjalan menuju meja makan tempat dimana Disa, Vella dan Rey berada, "Ini. Kita kembaran buat ngewarnain rambut pake warna cat rambut yang sama" tunjuk Aldo dengan dagu diarahkan ke ponsel seri duabelas yang dipegangnya

"Coba Mama liat"

Aldo memberikan ponselnya pada Disa untuk melihat foto Siska dengannya

"Dimana itu?" tanya Disa ketika sudah melihat foto Aldo bersama Siska dari ponsel Aldo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dimana itu?" tanya Disa ketika sudah melihat foto Aldo bersama Siska dari ponsel Aldo

"Di taman deket rumahnya" jawab Aldo sambil mengambil gelas yang berisi susu full cream di atas meja

"Yeh, nggak modal. Masa ngajak tunangan cuma ke taman" cibir Rey yang menyibukkan diri makan Roti Tawar untuk yang kedua kalinya

"Apa sih? Nguping aja. Makanya cepet cari yang lain, biar nggak julid in gue mulu" Aldo menyentil kening Rey dengan jarinya setelah menghabiskan susu yang ada digenggamannya

"Dih. Kurang kerjaan banget, gue julid in elo" balas Rey tak mau kalah

"Untung--" ucapan Aldo disahut

"Eh udah dong. Nggak malu ada Vella disini, kalian ribut?" Disa menengahi

Vella yang merasa dipanggil, menoleh pada Disa yang dari raut wajahnya sudah menunjukkan ekspresi kesal pada kedua anaknya tersebut.

"Maaf ya, Vel. Biasa, ini anak dua kalo sehari nggak ribut, kurang mantep. Padahal juga udah pada gede kaya bocah aja. Sukanya ribut" ujar Disa sambil mengelus puncak kepala Vella

Vella hanya mengangguk canggung menanggapi perkataan Disa.

🍀🍀🍀

"Gue turunin elo di pertigaan pas mau masuk ke sekolah" ujar Rey saat menyetir mobil di tengah-tengah perjalanan

"Jauh amat kak" tukas Vella

Pasalnya tempat pertigaan dimana kendaraan masuk menuju sekolah itu jaraknya sekitar 300 meter.

"Nggak usah bawel. Masih mending elo, gue yang anter"

"Iya. Makasih"

🍀🍀🍀

Kaki Vella capek karena jarak yang ia tempuh cukup jauh. Yaitu 300 meter untuk menuju sekolahnya.

"Kenapa lo?" tanya Nety yang sudah duduk dibangku sebelah Vella

"Capek" ujar Vella setelah selesai meneguk air mineral dari botol minum yang ia bawa

"Lah tumben. Biasanya juga lo jalan kaki 1 kilo dari rumah kesini nggak capek"

Benar juga. Kenapa kaki Vella jadi manja begini? Padahal hanya jalan kaki 300 meter dari pertigaan depan yang mungkin lebih enteng ketimbang jalan kaki dari rumahnya menuju sekolah.

"Oh iya ya" Vella nyengir

"Vel, tugas kimia yang Jum'at kemaren. Lo dah kerjain?"

"Udah" Vella menutup botol minumnya dengan tutup botol minum dan mengeluarkan buku tulis yang sudah ia kerjakan, lalu memberikannya pada Nety

"Tengkyu, Vel" Nety memeluk Vella sekilas, dan membuat Vella tercekik karena Nety memeluk lehernya terlalu erat.

🍀🍀🍀
T.B.C🙂
terimakasih teruntuk yang udah baca, vote, dan komen.

tunggu part selanjutnya ya!

dan temuin kira" ada kejadian apa di part selanjutnya :)

REYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang