"Oy! Tunggu gue napa sih? Gila ya, gue kaya ngejar kambing yang lepas kendali" gerutu Nety karena ia ditinggal Vella yang berada cukup jauh dihadapannya
"VELLLL! TUNGGUIN GUEEE!" Nety kesal sekali. Saking kesalnya ia ditinggal Vella, secara sengaja ia melemparkan sneakers yang sudah ia lepas dari kaki kirinya. Dan itu tepat mengenai tengkuk Vella
"Argh! Kenapa sih Net?" Vella berhenti dan berbalik badan
Nety berlari menghampirinya dengan salah satu kaki yang hanya memakai kaos kaki saja, sedangkan kaki yang lain masih tetap memakai sepatu, "Makanya tungguin, kek! Lo jalan cepet gitu kaya nggak ada beban aja"
"Aku mau ke kelasnya Kak Rey, ini penting"
"Ray rey ray rey. Nggak bosen apa tiap hari lo ketemu nya dia mulu. Ada urusan apa lo sama dia?" Nety memakai sneakers nya yang tergeletak di samping Vella berdiri
"Hape Aku Net"
Nety menarik tangan Vella untuk duduk menepi di bangku yang berada di sampingnya karena di koridor ini mulai banyak siswa siswi yang berlalu lalang, mengingat kondisi jam hari ini adalah sedang jam istirahat pertama.
"Hape? Kenapa?" tanya Nety penasaran
"Kebawa dia, Net. Makanya Aku mau ambil, kok malah duduk disini sih?" Vella beranjak pergi, jika saja tangannya tidak dicekal oleh Nety
"Mau kemana? Ini jam istirahat udah mau abis"
"Masih ada lima belas menit lagi, Net. Masih lama" Vella melirik pergelengan tangannya
"Nggak. Lo harus temenin gue ke kantin, lo pikir gue nggak capek apa daritadi ngejar elo?"
Vella duduk lagi, "Kan Aku nggak minta Kamu buat ngejar Aku"
"Yaaa...mmh, pokoknya lo harus temenin gue ke kantin sekarang. Gue laper"
"Tap--"
Sebelum Vella menyelesaikan ucapannya, Nety sudah menarik tangannya dulu menuju kantin sekolah yang letaknya di lantai dasar dekat lapangan basket.
🍀🍀🍀
"Mulai mengeluarkan sinyal-sinyal nih" sindir Ian yang sedang mengaduk sotonya
"Nyindir sapa lo?" tanya Al
"Yang jelas bukan nyindir lo lah. Ngapain lagi"
Al tidak menanggapi respon Ian dan lebih memfokuskan untuk menghabiskan kuah baksonya.
TING! TING!
Suara notifikasi dari ponsel Rey. Namun ia acuh dan tetap melanjutkan makan. TING! TING!. Rey tetap acuh.
TING! TING!"Bangke! Buka kek Rey, berisik tau. Lo pikir yang punya kuping disini cuma lo aja?" gerutu Leo yang berada disebelahnya
"Males" jawab Rey
TING! TING!
Suara yang sama pada ponsel Rey"Buka kalik Rey, lo nggak kepo apa isinya? Siapa tau penting" tegur Al
Sejujurnya Rey sangat-sangat malas untuk membuka notifikasi pada ponselnya, namun karena ia penasaran, apa boleh buat?
Ian
woy
(09.16)Ian
woy
(09.16)Ian
gue tau sesuatu nih
(09.16)Ian
lo yakin nggak mau
denger?
(09.16)Ian
anjir dikacangin
(09.16)Ian
infonya tentang elo,
gue tau
(09.17)
KAMU SEDANG MEMBACA
REYLA [End]
Teen Fiction"Ketika tawamu menjadi kebahagiaanku." -Reyno Daimend- Sudah bertunangan dan hampir mau menikah sih, tapi tunangannya malah dibunuh. Miris memang. Setelah tunangannya mati dibunuh, apa yang selanjutnya terjadi padanya? apakah ada yang bisa membuatny...