~•>HAPPY READING♥️<•~
"Eh, Vella bukan?" tanya Siska yang baru saja membuka pagar dan melihat seorang wanita berpakaian hoodie kebesaran dan celana jeans panjang sendirian di depan rumah
Seseorang yang merasa namanya dipanggil itu mengangguk canggung, "Iya. Boleh masuk?"
"Oh iya. Ganti pakaian dulu aja ya? Kamu ikut Aku aja" Siska langsung menggamit tangan Vella akrab
🍀🍀🍀
"Argh, sialan! Rumah Rey masih jauh lagi. Ya kali gue jalan kaki se kilo buat kesana" gerutu Nety. Pasalnya saat perjalanan ke sini tadi, 2 ban mobil belakang yang ia tumpangi bersama supirnya bocor dan itu yang membuatnya harus berjalan kaki sambil sesekali mengangkat dress kepanjangan yang dipakainya
"Bisa-bisanya ban bocor dan kenapa harus sama gue gitu lho?! Supirnya sialan lagi nggak ada baik-baiknya buat gendong gue gitu kek kesini se kilo aja. Gue aduin Mama baru tau rasa" gerutu Nety lagi
Saat melanjutkan perjalanannya, tiba-tiba ada ada sebuah motor yang melaju dengan kecepatan tinggi dan melewati genangan air bekas air hujan dan itu mengenai dress putih yang ia pakai.
Nety yang melihat gaunnya sedikit kotor dibagian bawah, langsung memanggil sang pengendara motor dan mengeluarkan protesannya."WOYY! KALO NYETIR PELAN- PELAN NAPA?! ANJIR, DRESS GUE JADI KOTOR! LO TANGGUNG JAWAB GITU KEK!" teriak Nety yang membuat si pengendara tadi menepikan motornya, lalu turun dari motor dan membuka kaca helm nya
Nety terkejut. Ternyata pengendara yang membuat dressnya kotor tidak lain dan tidak bukan adalah Ian. Ya, Ian orangnya. Nety langsung mengampiri Ian yang berada sepuluh meter dihadapannya dengan sedikit berlari.
Ian yang menyadari bahwa perempuan yang tidak sengaja ia ciprati adalah Nety, langsung menaiki motornya dan menyalakan mesin motor jika saja sebuah hak tinggi tidak mengenai punggung belakangnya.
"Bagus ya lo! Dah salah mau kabur!" kesal Nety dengan nafas tersengal ketika sudah sampai di hadapan Ian
"Bagus ya main nyalahin aja" beo Ian
"Yang salah itu justru elo! Udah tau ada orang jalan, disampingnya ada air kok malah ngebut"
"Salah siapa jalan di deket air?"
"Salah siapa bawanya ngebut?"
Ian mau membalas, tapi kehabisan kata-kata
"Mampus kan lo! Dari dulu nggak pernah menang kalo debat sama gue" ujar Nety
Ian menghela nafas perlahan, "Terus mau lo sekarang apa?"
"Ya ini lah. Gimana caranya biar dress gue bisa bersih kaya tadi" jawab Nety
"Salahnya pakenya yang putih. Udah tau kalo putih itu rewel" balas Ian
Nety mengerjapkan matanya dua kali, "Sebenernya lo itu niat tanggung jawab nggak sih?!"
Ian menatap Nety intens lama. Dan itu yang membuat Nety mengernyit heran dan jadi salah tingkah dihadapannya.
"Gak" ujar Ian setelah keduanya terdiam beberapa saat
Ada sorot kekesalan yang mendalam dari wajah Nety. Karena merasa bersalah, akhirnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
REYLA [End]
Teen Fiction"Ketika tawamu menjadi kebahagiaanku." -Reyno Daimend- Sudah bertunangan dan hampir mau menikah sih, tapi tunangannya malah dibunuh. Miris memang. Setelah tunangannya mati dibunuh, apa yang selanjutnya terjadi padanya? apakah ada yang bisa membuatny...