"Argh!" ujar Vella
Pasalnya sedari tadi ia mencoba fokus untuk mengerjakan tugas kimia tentang Ikatan Kovalen namun tidak bisa. Fokusnya terpecahkan karena mengingat syarat yang diberikan sepihak oleh Rey.
Sejujurnya Vella masih bingung tentang alasan Disa memintanya untuk membantu memasak dan menginap di rumah Rey selama dua hari. Padahal baru saja kenal kemarin, namun kenapa terasa seperti sudah mengenal lebih lama?"Vel" panggil Vani di ambang pintu yang membuat Vella sedikit tersentak, lalu menoleh
"Kenapa Bu?"
"Hape mu dah ketemu?" Vani berjalan mendekati kursi meja belajar yang Vella duduki
"Udah. Ternyata bener, ketinggalan di mobilnya yang nganter Aku kemaren"
"Syukurlah kalo dah ketemu"
Vella tersenyum menanggapinya, "Oh ya Bu, Aku mau minta izin"
"Buat?" Vani duduk di ranjang persis disebelah Vella duduk
"Itu, tentang...mmh...anu...majikan Aku bu...mmh...dia--"
"Kamu tu ngomong apa?"
"Besok Minggu sama Senin pagi Aku nggak bisa kerumah Bu"
"Loh kenapa?"
Vella menceritakan kejadian dimana ketika Rey mengabsen syarat-syarat yang dimintanya.
"Kamu beneran mau ninggalin Ibu?" tanya Vani
Vella menggeleng, "Aku mau tolak tawarannya. Tapi nggak enak sama Mamanya"
"Vel,"
"Ya?"
"Kamu nyaman kalo ada disamping majikanmu?"
DEG!
Pertanyaan yang Vani tanyakan, sukses membuat Vella bungkam."Maksud Ibu?" tanya Vella
"Ibu perhatiin semenjak Deby temenmu nggak ada, Kamu jadi sering ketemu dan kemanapun sama dia. Terutama sampe pulangnya sore terus. Apa Kamu nggak ngerasain itu?"
Ya, Vella telah menceritakan pada Vani tentang kejadian bahwa Deby telah tiada karena dibunuh rival Rey.
Vella menggumam, "Aku kemana-mana sama dia karena Aku emang kerja Bu, ditempatnya. Tapi nggak terus-terusan kok sama dia"
Wanita berusia 43 tahun itu mengusap puncak kepala Vella, "Yaudah, Kamu nggak papa kalo mau nginep. Tapi jangan lupa kabarin Ibu terus ya"
Vella tersenyum tipis mendengarnya dan memeluk Vani, "Makasih Bu"
🍀🍀🍀
Setelah keluar dari percobaan praktek di lab Ipa lantai 1, Vella dan Nety berjalan menuju kelasnya di lantai 2.
"Net, Kamu tau nggak?" tanya Vella yang berjalan disampingnya
"Apa?" tanya Nety
Vella mengeluarkan ponselnya dari saku baju seragamnya yang tertutup jas yang dipakai saat masuk ke lab tadi dan menunjukkannya pada Nety.
"Oh dah dikasih sama dia?" tanya Nety
Vella tersenyum semangat, lalu setelahnya senyumnya pudar mengingat syarat yang Rey berikan padanya.
"Kenapa lo?" tanya Nety
"Nggak. Nggak papa. Yuk, buruan ke kelas biar nggak telat"
"Yaelah"
🍀🍀🍀
"REY! REY!" lolong Disa saat menuruni tangga dari lantai atas
"Kenapa, Ma?" tanya Aldo yang barusan keluar dari kamarnya di lantai dasar
"Rey udah berangkat ya?"
Aldo melirik jam dinding yang ada di atas pintu kaca dekat kolam ikan, "Yaudah lah Ma. Ini udah jam delapan kok"
"Yah, Mama telat bangun berarti"
"Mau apa sama Rey?" Aldo berjalan menghampiri Disa yang sudah berjalan menuju meja makan untuk mengambil roti selai kacang yang mau dimakan
"Tentang Vella"
"Kenapa sama dia?"
Disa menarik kursi meja makan, "Mama suruh dia nginep sini sama nemenin Mama, berhubung sekarang kan Mama nggak kerja"
"Nginep?"
"Iya, Mama seneng kalo punya temen kaya Vella. Orangnya sopan, sama ramah. Jadi Mama minta Rey buat paksa Vella biar bisa nemenin Mama disini dua hari aja"
Aldo mengangguk paham, "Jadi selama ini Aldo sama Rey nggak dianggap temen sama Mama?"
Disa terkejut mendengar pertanyaan yang dilontarkan anak sulungnya itu, "Bukan gitu Do, kalian kan cowo, beda lagi kalo sama-sama cewe. Kamu kok baperan sih, dah mau nikah juga kok baperan"
Aldo memang sudah bertunangan dengan sekretarisnya sendiri di kantornya, dan rencana menikah akan dilaksanakan kurang lebih 3 bulan lagi.
"Aldo mau siap-siap terus ke kantor, Mama kalo perlu apa-apa tinggal ke Bi Ratih aja ya?" Aldo bersiap beranjak berdiri
"Oke, hati-hati"
🍀🍀🍀
T.B.C🙂
terimakasih untuk yang sudah menyempatkan membaca, vote, dan komen :)tunggu kisah mereka selanjutnya ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
REYLA [End]
Teen Fiction"Ketika tawamu menjadi kebahagiaanku." -Reyno Daimend- Sudah bertunangan dan hampir mau menikah sih, tapi tunangannya malah dibunuh. Miris memang. Setelah tunangannya mati dibunuh, apa yang selanjutnya terjadi padanya? apakah ada yang bisa membuatny...