23. SEKOTENG SACHET

121 74 0
                                    

~•> HAPPY READING♥️<•~


Tak terasa langit sudah berganti menjadi malam. Vella sudah berada di kamar yang dipinjamkan Disa untuk menginap. Kamar kosong ini letaknya bersebelahan dengan kamar Rey di lantai 2.

"Oh iya, Aku lupa kabarin Ibu" Vella yang sedang duduk diatas ranjang sambil memeluk kedua lututnya mengambil ponselnya yang tergeletak diatas nakas, lalu mencari nomor Vani dan menghubunginya

"Assalamu'alaikum, Bu" sapa Vella duluan saat sambungan telefon sudah terhubung

"Wa'alaikumsalam. Ada apa, Vel? Kok malem-malem telfonnya?" tanya Vani diseberang sana

"Cuma mau kabarin Ibu aja, kalo Aku disini sampe Senin pagi. Habis pulsek, Aku langsung ke rumah lagi"

"Iya, Vel. Kamu dah ngomong gitu terus dari kemaren. Ibu inget kok"

"Oke. Ibu kalo butuh apa-apa bilang Aku ya"

"Iya. Udah, Kamu tidur sana. Besok sekolah, jangan telat sama jangan bikin repot orang rumah"

"Oke siap"

TUT!
Panggilan diselesaikan. Sebelum tidur, ia memutuskan dulu untuk ke toilet yang ada di ujung lantai ini. Baru saja membuka pintu kamar untuk keluar, lalu menutupnya dan berbalik badan...

"Aduh!"

Vella mengaduh karena keningnya bertabrakan dengan kening seseorang yang juga sama-sama mengaduh. Lebih tepatnya orang tersebut adalah Rey.

"Bisa nggak sih nengok kanan kiri dulu?" kesal Rey sambil mengusap-usap keningnya yang terkena benturan dengan kening Vella

"Aku nggak tau kalo ada orang, Kak" balas Vella

"Terus ngapain lo keluar dari kamar jam segini?"

"Mau ke toilet"

Rey berpikir sejenak, tiba-tiba terlintas pikirannya untuk, "Sebelum ke toilet, buatin gue dulu Cokelat Panas"

"Hah?"

"Hah heh hah hoh. Kurang jelas gue ngomongnya?"

"Eh maaf. Tapi nanti aja ya, Aku mau--"

"Gak peduli. Buatin dulu minumannya" rengek Rey

Vella menghela nafas pelan, "Iya, Aku buatin"

"Langsung bawa ke kamar"

"Kamar siapa?"

"Ya kamar gue dong. Ya kali kamarnya Luna Maya"

'Garing' batin Vella sambil berjalan menuju tangga untuk turun menuju dapur dan membuat minuman yang diminta Rey.

🍀🍀🍀

Karena minuman sachet Cokelat Panas di dapur tidak ada, Vella memutuskan untuk membuat minuman hangat lainnya yang tersedia di dapur dan kemungkinan minuman tersebut tidak Rey ketahui namanya. Tapi sebelum mengantarkan minuman hangat tersebut, ia memutuskan untuk mencari toilet di lantai dasar karena sudah tidak tahan oleh panggilan alam.

🍀🍀🍀

"Kak" panggil Vella saat sudah sampai di depan pintu kamar Rey

"Masuk" ujar Rey dari arah dalam

Begitu Vella masuk ke dalam kamar Rey, ia mengedarkan pandangan untuk mencari majikannya, namun tidak ada.
Yang Vella lihat pertama kali justru penampilan kamar Rey. Bisa dikatakan kamar ini rapi dan bersih untuk ukuran laki-laki cuek bebek seperti Reyno Daimend.

"Ah, disitu ternyata" Vella berjalan sambil membawa secangkir minuman hangat menuju balkon tempat Rey duduk disana

"Ini kak" Vella menaruh cangkir yang berisi minuman hangat di atas meja tepat dimana Rey duduk disamping meja tersebut

"Apa itu?" Rey mengerutkan kening ketika bingung terhadap isi cangkir yang tidak sesuai keinginannya

"Namanya Sekoteng Sachet. Lebih sehat dari Cokelat Panas, soalnya ini minuman tradisional"

"Kan gue nggak minta ini"

"Cokelat Panasnya nggak ada. Di dapur adanya tinggal ini sama Kopi"

"Masa nggak ada Teh?"

"Nggak kak" Vella menggeleng

"Ya mending Kopi lah"

"Nanti kakak nggak bisa tidur gimana? Kan besok sekolah"

Benar juga apa yang dikatakan babunya itu. Kopi kan mengandung kafein yang mungkin jika Rey meminumnya akan membuatnya terjaga semalaman.

"Nggak. Gue nggak suka sama minuman itu" tukas Rey

"Cobain dulu deh. Ini anget kok. Nggak kalah enak sama Cokelat Panas" Vella duduk dikursi yang berada disampingnya dekat meja

"Kok lo maksa?"

"Nggak maksa"

"Ya terus?"

"Yaudah kalo kakak nggak mau, Aku minum loh itu" tunjuk Vella dengan dagunya

"Enak aja. Iya, gue minum" Rey mengambil gagang cangkir yang berisi Sekoteng itu, lalu menyeruputnya pelan

"Enak kan?" Vella memperhatikan Rey yang tengah menyeruput Sekoteng Sachet yang ia buat

Aneh. Apa saja yang dibuat oleh gadis itu terasa lezat dimulut Rey. Mulai dari Si Jengki, Omelet, dan Sekoteng yang ia minum saat ini.

"Iya enak. Kan minuman instant" ujar Rey

🍀🍀🍀
T.B.C🙂
makasih buat yang udah baca, vote, dan komen.

hari ini nyempetin up karena lagi jamkos tadi. ahehehee

sampai ketemu lagi di part selanjutnya ya!

REYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang