48. KETEMU!!!

93 12 6
                                    

~•>HAPPY READING♥️<•~

BRAK!
Pintu Markas dibuka kasar oleh seorang lelaki bertubuh tinggi. Vella berteriak terkejut melihat siapa yang datang. Tidak lain dan tidak buka itu adalah Reyno Daimend. Ya! Itu adalah majikan dari Vellania Zarani.

Lelaki yang menampar Vella tadi menyeringai. "Jam sebelas pagi. Datang sesuai rencana," ujarnya pelan.

"VEL!" seru Rey ketika mendapati kondisi Vella yang duduk diatas kursi dengan kedua tangan dan kaki yang diikat.

Vella memancarkan wajah bahagianya ketika mengetahui ada yang mau menyelamatkannya.

Lelaki tadi berjalan mendekati Rey yang masih berdiri diambang pintu. "Sendirian juga ternyata. Baguslah kalau nggak bawa gerombolan," ujar lelaki tadi yang bernama Ares.

Rey menyeringai. Ternyata bajingan yang ada dihadapannya ini mudah sekali dibohongi. Mana mungkin Rey hanya datang sendiri? Tentu saja ia membawa pasukannya dong! Ada sekitar lima anak buahnya yang menunggu Rey di depan Markas agak jauh. Polisi juga ikutan nimbrung disini. Mereka menjaga pintu belakang persis di samping Pintu masuk.
Teman-teman serta Vani dan Nety juga ikutan kesini. Bedanya, mereka hanya menunggu di dalam mobil. Cari aman katanya.

"Lepasin dia," titah Rey pelan.

"Ow ow ow! Sepenting itu kah seorang Babu dihidup lo?" tanya Ares.

Tanpa menjawab pertanyaannya, sudah lebih dulu Rey meninju perut Ares hingga membuat siempunya meringis.
Dengan secepat kilat Rey langsung menghampiri Vella jika salah satu anak buahnya tidak menghalanginya.

Rey tersenyum miring. "Pecundang banget pake anak buah segala," Wets ngaca bos! Btw, itu anak buah yang jaga di depan, Anda apakan yak?

"Lo deketin dia, gue bakalan lepas peluru ini!" seru Ares yang sudah menodongkan pistol ke arahnya.

Rey memberikan isyarat pada Vella yang berada sekitar 2 meter di sampingnya untuk berusaha sekuat tenaga untuk melepas ikatannya.
Sudah mencoba, namun Vella tidak bisa.

"MASUK!" teriak Rey keras dan membuat Ares serta kedua anak buahnya itu mengerutkan kening.

Bagaimana tidak terkejut? Setelah mengatakan itu, ada sekitar lima polisi dan lima anak buah Rey yang langsung masuk ke dalam markas sambil masing-masing tangan memegang pistol.
Karena kehabisan akal, akhirnya Ares langsung lari menuju Vella dan mengapit leher gadis itu dengan salah satu tangannya.

"Kalo ada yang berani mendekat, Vella langsung gue tembak sekarang juga!" seru Ares.

Vella berusaha memberontak, namun apa daya? Ia bingung harus bagaimana agar bisa lepas dari sini.

"Kamu itu bau ketek tau gak!" seru Vella sambil berusaha menghentakkan kedua kakinya agar ikatan tali tambang yang mengikat kakinya itu bisa segera lepas.

Rey segera mengisyaratkan salah satu anak buahnya untuk membawa sebuah koper bewarna hitam yang berisikan uang satu milyar rupiah.

"Kurang?" Rey membuka isi dalam koper tersebut yang berisi miliaran rupiah.

Ares sempat tergiur. Namun ia masih bersikap gengsi dan masih mengapit leher Vella dengan satu tangan lain menodongkan pistol ke arah Rey.

REYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang