29. TANJUNG BENOA

186 80 0
                                    

~•>HAPPY READING♥️<•~


"Apa sih Vel. Gue gak mau loh ya kalo naik jet ski" ujar Nety saat Vella memaksanya untuk menemaninya

Hari ini sudah hari kedua siswa SMATON ada di Bali. Karena pagi ini tempat yang pertama dituju adalah Tanjung Benoa, maka Vella ingin mencoba menaiki jet ski yang disewakan di tepi pantai.

"Tapi Aku pengen Net" ujar Vella yang tak henti-hentinya menatap jet ski yang sudah ditumpangi Rey dkk yang berada lima meter disampingnya

"Itu nyewa, Vel. Kalo mahal gimana? Ntar lo gak bisa beli oleh-oleh buat nyokap lo" ujar Nety mengingatkan

Vella cemberut. Benar juga apa yang dikatakan Nety. Vella hanya membawa sangu tiga ratus ribu saja dan uang itu ia ingin gunakan untuk membeli oleh-oleh untuk Vani.

"Tapi temenin Aku ya Net. Ke tepinya aja deket jet ski nya. Ya, ya, ya?" rengek Vella

"Hm. Tapi ntaran aja ya. Gue gak mau kulit gue ampe gosong" ujar Nety

"Oke"

🍀🍀🍀

"Asik nih, kuy! Langsung ambil jet ski nya" ujar Leo sambil memakai pelampung yang diberikan oleh petugas yang berada diseberangnya

"Lo nggak ikutan, Al?" tanya Ian pada Al yang dari tadi hanya bermain ponsel

"Gak. Gue nunggu aja" jawab Al pendek

"Takut bilang" sindir Rey yang sudah siap memakai pelampung

"Enak aja takut! Gue emang nggak minat kali buat naik ginian. Lagian juga sewa nya mahal. Mending duitnya buat beli jajan" ujar Al

"EH ADA DIA. VELLAAAAAAAA!!" seru Leo pada Vella yang berada sekitar lima meter disampingnya saat Leo sudah duduk di atas jet ski nya sendirian

"Apaan sih panggil dia?" kesal Rey yang sudah duduk manis di atas jet ski nya sendirian

"SINI VELLLL!" seru Leo tanpa memedulikan ucapan Rey barusan

"Kenapa kak?" tanya Vella saat sudah sampai di hadapan Leo bersama Nety

"Lo mau nggak naik jet ski nya?" tawar Leo yang mendapat tatapan heran dari ketiga kawannya

Vella melirik Rey yang menatapnya datar dan melirik Ian yang tersenyum tipis ke arahnya, "Emangnya boleh?"

"Ya gak papa. Kalo mau, biar elo naik sama si Rey. Terus nih ya, kalo temen lo siapa namanya? Netul?" Leo bepikir sejenak

Nety melotot mendengar namanya yang dirubah oleh orang lain, "Nama gue Nety kak. Jelek amat, kok jadi Netul?" Nety menggerutu

Leo terkekeh, "Kata Ian, nama lo aslinya Netul"

"Bilang aja kali! Gamon kan lo sama gue, biji ban! Sampe panggilan kesayangan diinget segala" seru Nety pada Ian yang tadinya hanya menyimak, berubah menjadi terkejut mendengar seruan Nety yang ditunjukkan padanya

"Dih. Sapa juga yang gamon? Gak usah ge-er" balas Ian yang berada di hadapan Nety

Nety mencebik, "Gamon bilang kali. Gengsi kok dipelihara" cibir Nety

Vella mengernyit heran pada Nety yang terlihat akrab pada Ian. Apakah dulu sebenarnya mereka ada hubungan?

"Gak usah ge-er bisa? Masih banyak kali cewe diluar sana yang lebih bagus daripada elo" ujar Ian

Nety ingin meninju Ian dengan kepalan tangannya, namun ditahan oleh Vella.

"Lah. Malah ribut. Awas, ntar benih cinta muncul lagi" celetuk Al yang berada disamping Rey

"Jangan sampe"

Nety dan Ian melotot bersamaan karena, mereka mengucapkan kalimat tadi secara bersamaan.

"Apaan sih ikut-ikut?"

"Woy"

Nety mendengus kesal, "Mbarengin aja terus sampe--"

"Sampe lo pergi" Ian menyentil kening Nety

"Gak usah sentuh-sentuh!" seru Nety memperingatkan

Rey berdecak kesal, "Lanjutin terus sana sampe bumi jadi kotak"

Vella tertawa mendengarnya, diikuti oleh Al dan Leo.

"Udah. Gue mau duluan. Keburu abis waktunya" Rey mengkaitkan kunci jet ski pada pelampungnya

"Vel, sana! Naik aja" ujar Leo

"Enak aja! Gak ada naik-naikan. Gue mau sendiri" ujar Rey

"Iya kak. Aku juga mau ngadem aja sama Nety" ujar Vella

"Rey! Nggak kasian nih, sama babu lo? Kalo nggak ada dia yang pinjemin tanda biru kerudung kemarin, lo nggak bakalan dah ampe sini" ujar Leo

"Maksa bener" celetuk Al

"Bacot bener" balas Leo

"Yaudah naik. Inget! Cuma bales budi gue ke elo aja. Pak, Saya minta pelampung satu lagi buat dia sama tambahan bayarannya, Saya bayar nanti" ujar Rey pada petugas yang berada di seberang Leo yang hanya dianggap sebagai nyamuk dari tadi

Mata Vella membulat, "Eh? Beneran kak?"

"Men--"

"Iya Aku naik" ujar Vella setelah memakai pelampung yang diberikan oleh petugas dan mengucapkan terima kasih

"Vel! Ya masa gue sendirian sih" kesal Nety

"Naik aja ke tempatnya Kak Ian, Net" usul Vella

"Lah ngapaian gue ke sana?" Nety melirik Ian

"Gue juga nggak mau kalik ya, ngeboncengin lo, Tul! Berat lo itu kaya badak beranak" ujar Ian

"Oke terserah. Gue mau maen duluan" ujar Rey sambil memasang kunci jet ski lalu menekan tombol start

Setelah mesin sudah menyala, Rey menekan tombol di kemudi bagian kanan untuk mulai menjalankan jet ski nya bersama Vella yang ia boncengi.

🍀🍀🍀
T.B.C🙂
maaf ya up nya lama🙁

soalnya nugas terus dari kemarin, ehe
oke, sampe ketemu di part selanjutnya yang mulai ada perbedaan!

baca terus ya kisah mereka ini :)
makasih banyak buat yang udah ngikutin cerita ini dari awal :)




REYLA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang