08: Quiet and Calm

3.6K 403 81
                                    

Jaehyun mengangguminya, sejak sosok gadis itu muncul di layar televisi yang Doyoung nyalakan waktu itu. Ia yang baru saja mandi, hendak mengambil air mineral dari dapur dorm yang menghadap langsung dengan ruang tengah di mana sebuah televisi raksasa menggantung pada dinding di sana. Di situlah, mata Jaehyun menangkap sosok gadis yang begitu bersinar tengah menari bersama ketiga member girlgroup debutan anyar agensi besar YG Entertaiment—itu yang Jaehyun tahu.

Suara unik gadis itu cukup menjadi hantu telinganya selama berhari-hari, dan bertahan semakin lama lagi sebba hampir setiap malam ia mulai tekun menonton music video BLACKPINK dan akan menyanyikan bagian yang dinyanyikan oleh gadis itu, gadis yang Jaehyun sendiri belum pernah betatap mata secara langsung.

Sesekali ketika grup-nya diundang ke acara yang sama, Jaehyun diam-diam memandangi gadis itu. Setidaknya cukup untuk dijadikan penawar bagi hatinya yang terlalu kagum. Awalnya mungkin hanya sebatas kekaguman yang Jaehyun rasakan, tetapi semakin lama, ada satu sudut hati Jaehyun mulai menginginkan lebih, ia ingin dekat dengan gadis itu. Seperti direstui oleh semesta, kala waktu Jaehyun benar-benar dipertemukan secara dekat dengan pemilik suara indah yang selalu Jaehyun dengarkan setiap malam.

Hari itu di sebuah ruang tata rias.

"Namamu, Rose? Tidak salah kan?"

Gadis itu mengangguk kecil saat Jaehyun bertanya. "Jung Jaehyun, kau MC untuk acara ini 'kan?" lalu sosoknya balas menanyai Jaehyun yang hanya bisa ia balas dengan seuntai senyum kaku.

Ya. Jaehyun kala itu sudah berpenampilan gagah siap menjadi MC untuk sebuah acara musik yang mana salah satu bintang tamunya adalah BLACKPINK. Kronologi mengapa mereka kemudian bisa saling berbicara adalah karena Rose datang lebih awal dari member yang lain—katanya jadwalnya memang yang paling senggang jadi manajernya langsung mengantar kemari untuk berbenah lebih dulu. Ruangan tata rias itu diisi oleh Jaehyun, Rose, dan seorang penata rias yang tengah berkutat dengan berbagai peralatan guna merias gadis yang sudah duduk di depan sebuah cermin.

Jaehyun membaca rangkaian acara sambil berdiri menyandarkan tubuhnya pada dinding. Ternyata posisi tersebut membuatnya bisa melihat pantulan wajah Rose dari cermin di hadapan gadis itu, Jaehyun yakin bayangan dirinya juga bisa Rose lihat dari sana. Beberapa kali ketika Jaehyun kedapatan memandang, sosoknya akan melempar senyum tipis dan Jaehyun secara refleks membalas senyum itu. Dari situlah, Jaehyun mulai merasakan debaran yang menggelayuti dirinya ketika ia berkali-kali berdekatan dengan gadis itu. Bahkan ketika dirinya berada di panggung, rasanya ia kesulitan untuk mengontrol diri saat posisi mereka berdampingan.

"Maaf sebelumnya, Rose. Tapi, sebenarnya aku adalah fans-mu. Jadi, bolehkah aku meminta nomor ponselmu?"

Jaehyun hilang logika. Keberaniannya meliar hingga ia secara terang-terangan mendatangi Rose yang kala itu tengah berjalan hendak pulang bersama para membernya seusai acara. Dilihatnya Rose cukup kaget atas kedatangannya yang tiba-tiba juga permintaannya yang langsung disambut godaan ketiga rekan Rose yang lain

"Woah, ternyata Jaehyun adalah fanboy Rose. Tidak terduga sama sekali." Jaehyun hanya tersenyum menanggapi komentar Lisa.

"Eum, kau membawa ponsel?" Rose bertanya, Jaehyun menggeleng. Terlaku gugup dan juga terburu, ia bahkan lupa bahwa benda penting itu, ia ingat ponselnya ada di tangan sang manajer. Ia hendak meminta waktu Rose untuk menunggu sejenak, selagi ia mengambil ponselnya, tetapi gadis itu justru berlari menghampiri kerumunan fans dan meminjam sebuah spidol dari mereka.

Jaehyun terkesiap begitu tangannya diraih oleh Rose, matanya tak sedetikpun beralih dari sosok gadis yang tengah fokus menuliskan beberapa digit nomor di telapak tangannya. Ada geli di sana, juga di dalam perutnya.

FAKE: The Scandal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang