50: Jazz at The Sweetnight

3K 255 21
                                    

[perhatian: part ini mengandung konten yang ditujukan untuk pembaca usia di atas 18 tahun. mohon bijak terdahap diri anda sendiri. dan, saya sangat menghargai kalian yang memberikan apreasiasi]

---


SEOUL, KOREA SELATAN, 2025

Seoul kian menjelma kota metropolitan dengan tatanan yang sedemikian rupa mengagumkan seiring bertambahnya jaman. Penuh oleh gedung-gedung tinggi menjulang dimulai dari pusat perbelanjaan, apartemen, pendidikan formal, hingga perusahaan-perusahaan besar maupun rintisan. Sepanjang tepian jalanan pusat kota, berjajar kafe-kafe atau toko-toko yang tak pernah luput dari jamahan para pengunjung. Teknologi saat ini sudah berkembang begitu pesat, mempermudah setiap pekerjaan para manusia dengan gawai beraneka desain dan kecanggihan masing-masing. Seperti dunia telah ada dalam genggaman tangan.

Dan, di antara sekian banyak hal yang berubah, satu atau dua hal masih tetap sama. Di tahun 2025 ini, perasaan Rose tak berubah, tetap sama seperti beberapa tahun belakangan yakni mencintai laki-laki bernama Oh Sehun. Laki-laki yang ia kenal berkat sebuah kontrak kerja yang menuntut dirinya melakukan serangkaian peraturan untuk mendukung tercapainya sebuah tujuan: membuat skandal pengalihan isu.

Beberapa peraturan masih Rose ingat jelas. Tentang ia dan Sehun yang mesti menjalani kencan-kencan rekaan yang foto-fotonya sengaja diambil sebagai bukti bahwa mereka tengah menjalin hubungan. Berlaku seperti pasangan kekasih pada umumnya, baik di depan maupun di belakang layar. Sebab tak bisa memisahkan perasaan dan kewajiban, saat itu terasa sulit bagi mereka. Namun, siapa sangka keduanya kini justru berakhir di pelaminan, menjadi pasangan sungguhan bukan lagi hanya sebatas kontrak kerja.

Rose bertanya-tanya, seandainya bukan ia dan Sehun yang terlibat dalam kontrak itu, apakah mereka akan berakhir serupa? Entahlah. Yang jelas Rose merasa menjadi manusia paling beruntung di dunia karena takdir mempertemukannya dengan pria sehangat Sehun lewat cara yang tak bisa diduga-duga.

Duduk di atas sebuah kursi berbalut kain satin putih mengkilap, Rose meneguk minuman dalam gelas dengan pandangan yang tertuju pada sosok pria bersetelan rapi, tengah menyapa dan berbincang dengan beberapa kolega. Sekali waktu senyuman tipis menoreh di bibir merona milik Rose saat merasa masih tak bisa mempercayai realita bahwa dirinya saat ini berstatus sebagai seorang istri. Terlebih istri idol besar dengan visual yang tak elak tampan, Oh Sehun.

Acara resepsi pernikahan Rose dan Sehun tengah berlangsung saat ini di ballroom perusahaan milik Ayah Sehun. Para tamu yang datang kebanyakan adalah rekan bisnis sang mertua dan beberapa teman-teman sekolah Sehun. Beberapa idol kenalan mereka juga nampak tak luput menghadiri.

Sudah sejak berjam-jam lamanya, dari siang hingga begini petang, Rose dan Sehun menjamu tamu undangan yang terus berdatangan. Merasa cukup penat, Rose menuruti perintah Sehun untuk mendudukan diri dan beristirahat sejenak, sementara Sehun masih harus memasang senyuman untuk menyalami para tetamu.

Sekali waktu, atensi Sehun bergulir pada Rose yang tengah duduk memperhatikannya. Senyuman manis tersuguh dari Sehun di sana seiring pria itu mengambil jeda di tengah obrolannya dengan beberapa teman SMA untuk menghampiri sang istri. Rose balas tersenyum menyambut kedatangan Sehun. Merasa sedikit pengap dan sesak, Sehun melepas jas yang ia kenakan lalu meletakan benda itu di atas paha Rose yang tak tertutup gaun merah muda terang miliknya.

Melihat gurat lelah tertampil di wajah Sehun, Rose menyeret menyentuh lembut lengan pria itu seraya mendongak dan bertitah, "Duduklah, Oppa!"

Menuruti perintah Rose, Sehun mengambil posisi duduk di atas kursi yang ia seret sedikit agar berdekatan dengan Rose. Tersenyum tipis, Rose kemudian meraih tangan Sehun lalu membantu pria itu menggulung rendah lengan kemejanya. Tersenyum tipis ketika pandangannya jatuh mengenai cincin yang melingkar di jari manis Sehun pula jari manisnya. Entahlah. Ia hanya merasa sedikit tergelitik sesuatu yang samar.

FAKE: The Scandal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang