35: Return The Ipod

2K 275 47
                                    

Di bawah temaramnya lampu-lampu pijar sebuah restoran, suasana riuh bertandang di antara puluhan manusia yang mengelilingi sebuah meja panjang, tempat sejumlah makanan terhidang. Latihan yang usai di kala petang tak membuat para Idol di bawah naungan SM Entertaiment itu bergegas untuk kembali ke asrama masing-masing, pengecualian untuk Rosé yang nyatanya berlabel lain.

Gadis itu tak bisa menolak saat ajakan Suho tadi terdengar mutlak. Alhasil ia terjebak di antara kasak-kusuk orang-orang di sana, tanpa bisa meleburkan diri bersama pembicaraan sebab fokusnya terus saja terseret pada sosok pria yang duduk berseberangan, di kursi paling ujung.

Gurat muram jelas tercetak pada wajah Sehun yang hanya memilih meneguk soju tanpa menyantap makanan di mangkuknya.

"Ini dia, sup sudah datang!"

Sebuah mangkuk berisi sup dengan asap yang masih mengepul, Jaehyun letakan di hadapan Rosé sebelum mengambil posisi duduk di samping gadis itu. Rosé menoleh pada sosok pria yang tengah membolak-balik potongan daging di atas pemanggang. Beberapa potongan yang sudah matang Jaehyun letakan di atas mangkuk nasi milik Rosé.

"Makan yang banyak!" titahnya diiringi dengan senyuman kecil dan elusan lembut di kepala Rosé. Gadis itu hanya tersenyum menanggapi.

Menuangkan lagi soju ke dalam gelas, pandangan Sehun jatuh pada dua insani yang nampak memberikan perhatian pada satu sama lain serupa Jaehyun yang sesekali menyendokan sup dan meniup kepulan asap sebelum menyuapkannya pada Rosé.

Entah mengapa ia kembali merasakan dadanya bergemuruh, seperti di dalam sana ada yang menabuh genderang dan memercikkan kecemburuan tak berkesudahan. Hampir ia kembali mengarahkan bibir sloki pada mulutnya, tetapi tangan seseorang lebih dulu menahan.

Menoleh pada sang pemilik tangan, Sehun menemukan Chanyeol memandanginya dengan tatapan yang sarat akan empati berlebihan. Chanyeol jelas paham permasalahan hati Sehun. Chanyeol mengambil alih gelas dalam genggaman Sehun dan menggantinya dengan sepasang sumpit.

"Makan, Hun!" tukasnya pelan sembari meletakan beberapa potongan daging di atas mangkuk nasi Sehun yang masih utuh tak tersentuh barangkali sedikit. Sehun tak menanggapi, tapi tangannya mulai bergerak memasukan nasi ke dalam mulutnya dengan agak tergesa.

Suara kursi yang berderit menandakan penghuninya hengkang meninggalkan. Meski pelan, Rosé bisa mendengar itu dengan baik. Pandangannya terlempar pada posisi ujung meja yang ia yakini sebagai asal suara dan menemukan kursi itu telah kosong. Rosé melihat punggung sang penghuni menghilang tertelan pintu yang mengarah pada fasilitas outdoor restoran. Namun, dari posisinya sekarang, Rosé bisa melihat kaca jendela restoran yang menampilkan pemandangan di luar sana.

Sebuah taman dengan kesan alami yang tersemat, ada kolam ikan dan air mancur buatan di tengah-tengahnya. Ada pula batu-batuan yang disulap menjadi kursi, tempat di mana sosok pria tengah terduduk sembari menyesap sebatang rokok. Rosé bisa melihat dengan sejelas-jelasnya sebab ia kini berdiri di ambang pintu yang mengarah pada tempat itu.

Alibi hendak pergi ke toilet, Rosé gunakan untuk berpamitan pada Jaehyun. Cemas yang semakin bertumpuk memicu keberanian dalam diri gadis itu untuk mulai mengurai langkah kaki menyambangi tempat keberadaan Sehun saat ini. Dilihatnya, sosok Sehun terkesiap saat kedua netra mereka bersitatap.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Suara rendah Sehun mengudara seiring Rosé yang mulai mengambil posisi duduk pada salah satu bebatuan rendah sebatas mata kaki, bersebelahan dengan posisi duduk Sehun. Sebungkus pakan ikan ia keluarkan dari genggaman, lalu ia lembar sedikit demi sedikit ke dalam kolam. Itu ia ambil dari sebuah rak dekat pintu.

FAKE: The Scandal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang