"Bokap lo!" Seru Justin membuat Archie langsung bangkit berdiri dan jantungnya berdegup kencang.
Archie bersama Afra juga Justin keluar dari ruang tamu dan Archie langsung disuguhkan oleh tatapan tajam Valdo di mana Valdo sudah masuk.
"Mi, bawa dompet Aurora?" Tanya Archie pada Naya yang sedang berdiri bersebelahan dengan Aurora.
Naya mengangguk seraya memperhatikan Afra dan menyerahkan dompet Aurora pada Archie.
Archie membuka dompet Aurora dan mengeluarkan selembar foto dari dalam sana lalu ia berikan pada Afra, "ini foto mama, papa, sama Aurora."
Afra mengambil foto yang Archie berikan dan air matanya langsung keluar membanjiri pipi dan tangannya gemetar melihat foto yang di ambil saat Aurora masih berumur 2 tahun. Afra menatap Aurora dan tangis wanita itu pecah lalu sedikit merentangkan kedua tangannya meminta Aurora untuk datang ke pelukannya.
Aurora masih bingung dengan apa yang terjadi namun perempuan itu tetap mendekati Afra dan Afra langsung memeluknya dengan sangat erat, sangat.
"Ini mama, Sayang. Anak mama secantik ini," Afra melepaskan pelukannya dan menatap Aurora dari atas sampai bawah.
Aurora diam tidak tahu harus bereaksi seperti apa, "aku gak inget."
Afra yang awalnya senang dan begitu terharu, berubah sedih.
"Tapi, aku percaya kalo ibu itu mama aku."
Afra tersenyum lebar dan kembali memeluk Aurora dengan erat seraya memejamkan mata.
-Archie-
"Suatu keajaiban banget kamu masih hidup dan hebatnya ketemu Aurora," ucap Naya sambil tersenyum dan menghapus sisa air matanya.
Afra ikut tersenyum seraya menggenggam erat tangan Aurora, "aku yang mau bilang makasih karena kalian aku bisa ketemu Aurora."
"Sebenernya ke Archie sih, kalo dia gak bikin ulah hari ini gak bakal ada." Ucap Justin membuat seluruh mata tertuju kepadanya.
Justin tersenyum dan senyumannya menghilang saat menatap Valdo. "Gak jadi kan, Uncle?"
"Terus uncle bawa daddy kamu ke sini untuk apa kalo bukan untuk..." Valdo terdiam karena tidak ingin membuat Afra ataupun Aurora menjadi tidak nyaman, "nanti aja di bahas."
"Siapa yang bilang kalo aku udah meninggal?" Tanya Afra.
"Aurora," jawab Naya dan Aurora tampak terkejut.
"Serius aku ngomong kayak gitu?"
"Kamu gak salah di sini, tenang aja." Kata Archie sambil tersenyum.
Aurora melirik Archie dan merapatkan tubuhnya pada Afra membuat senyum Archie perlahan memudar.
"Pastinya Aurora diceritain sama tantenya, apalagi liat kelakuan tantenya yang... maaf, gak pantes di sebut tante apalagi keluarga." Naya tersenyum.
Afra menghela napas dan menoleh pada Aurora sambil menyentuh pipi Aurora dengan satu tangannya.
"Gimana ceritanya? Kenapa kamu bisa gak tau?" Tanya Naya.
"Kita kecelakaan waktu Aurora umur tiga tahun, aku sempet koma selama seminggu dan waktu aku bangun dia langsung kasih tau aku kalo suami aku sama Aurora udah gak ada. Aku gak sempet ke pemakaman karena dia terus larang aku, pake bilang takutnya aku gak kuat, gak sanggup. Aku gak tau kenapa dia kayak gitu yang jelas dia bener-bener jahat, jahat banget. Terus aku putusin untuk pergi ke sini karena emang aku sama suami aku ada niat mau liburan ke sini terus nantinya mau pergi ke Norwegia untuk liat Aurora, tapi aku putusin untuk gak pergi ke sana karena aku takut keinget sama anak aku. Dan selama tiga tahun aku terus kirim uang ke dia untuk biaya perawatan makam suami sama anak aku, cuma tiga tahun karena tiba-tiba aja dia gak bisa dihubungi, gak ada kabar, keluarga aku cuma dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Novela JuvenilArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...