Aurora terus menenangkan Naya yang sedari tadi menangis sedangkan Archie sudah pergi ke rumah sakit di mana Valdo dilarikan. Aurora menoleh pada Emily yang menangis dan untungnya Naya langsung peka, langsung menggendong Emily.
"Om pasti baik-baik aja, Tante. Tante tenang ya," Aurora mengusap-usap punggung Naya.
"Tapi katanya kecelakaannya parah," ucap Naya disela-sela tangisnya.
"Kita tunggu kabar dari Archie,"
Naya menatap bayinya yang masih menangis seperti ikut merasakan kesedihannya dan mengerti apa yang sedang terjadi. Hal itu membuat air mata Naya keluar semakin banyak.
"Minum dulu, Nyonya." Seorang pelayan datang memberikan segelas air putih.
Naya memberikan Emily pada Aurora lalu mengambil segelas air putih tadi dan meminumnya hingga sisa setengah. Naya tampak mulai tenang seraya memegang gelas dengan kedua tangannya.
"Tante gak tau itu murni kecelakaan atau ada orang dibaliknya, kamu harus tau hidup om, tante, sama Archie gak seaman itu." Ucap Naya setelah pelayan tadi pergi keluar.
"Archie udah cerita ke Rora,"
"Semuanya?"
"Rora rasa belum semuanya, tapi Rora udah cukup ngerti, Tante."
Naya menghela napas dan menyentuh keningnya dengan tangan kiri dan siku yang bertumpu pada pahanya, kepalanya mulai sakit karena terus memikirkan Valdo.
Kepala Naya yang tertunduk langsung terangkat ketika mendengar ponselnya berdering, jantung Naya berdegup kencang melihat nama Archie yang tertera di layar ponselnya.
Aurora mengangguk meyakinkan Naya untuk menjawab telepon dari Archie di mana Archie akan memberitahu tentang keadaan Valdo.
Naya mendekatkan ponselnya ke kuping tanpa mengatakan apa-apa.
Jantung Aurora juga berdegup kencang, tangannya yang menepuk-nepuk lembut paha Emily berhenti saat Naya sudah menjawab telepon dari Archie.
"Tante." Aurora mendekat dan bingung melihat Naya kembali menangis seraya menutupi mata dengan ponsel yang masih berada di telinga.
-Archie-
Kedua lutut Naya terasa lemas melihat Valdo datang dengan memakai kursi roda dan didorong oleh Archie. Bagian pelipis pria itu tertutupi perban dan tangan kanan yang dibalut arm sling. Sebelumnya Archie mengatakan jika kondisi Valdo tidak terlalu parah dan di hari itu juga Valdo bisa langsung pulang.
Archie berhenti mendorong kursi roda Valdo tepat di hadapan Naya di mana ibunya itu sedang menatap tajam sang ayah sambil menggendong Emily.
"Udah aku bilang jangan pergi! Jangan pergi ke kantor! Aku emang gak tau kalo kamu bakal kecelakaan tapi sebelumnya perasaan aku gak enak!" Ucap Naya dengan mata yang berkaca-kaca, karena suaranya yang cukup keras, Emily yang semula tidur langsung menangis karena terusik.
Valdo mengulurkan tangan kirinya yang baik-baik saja meminta pada Naya untuk memberikan Emily kepadanya. Setelah Naya memberikan Emily, Valdo memperhatikan wajah anak keduanya yang sudah kembali tenang lalu menciumnya.
"Tuan," panggil Sam seraya membawa sesuatu.
"Bagaimana hasilnya?" Tanya Valdo.
"Ban mobil Anda ditembak," Sam menunjukkan sebuah foto berukuran cukup besar pada Valdo.
Valdo memperhatikan ban mobilnya yang hancur karena memang mobil melaju dengan kecepatan cukup tinggi lalu tiba-tiba saja terdengar suara ledakan dan tak lama mobil hilang kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...