"Oh, my..." Naya terdiam dan memejamkan mata sejenak ketika melihat Archie benar-bener mencium Aurora kemudian melirik Valdo yang terlihat tidak mempermasalahkan apa yang sedang dilakukan Archie.
Valdo menatap Naya, "aku jadi pengen."
Kedua mata Naya membulat lebar dan langsung memukul paha Valdo.
Archie hanya menempelkan bibirnya pada bibir Aurora walaupun sebenarnya ingin sekali memperdalam ciuman mereka namun Archie masih mengingat bagaimana ibunya yang tampak syok.
Archie menyudahi ciuman mereka dan tersenyum melihat wajah Aurora berubah merah.
"Apakah itu ciuman pertama kalian? Kalian terlihat gugup," tanya salah satu wartawan.
Archie hanya tersenyum, begitu juga Aurora.
"Kamu boleh duduk," bisik Archie seraya menjauhkan tangannya dari pinggang Aurora.
Aurora berjalan turun dari panggung sembari menatap Naya dan Valdo dengan begitu tidak enak hati walaupun keduanya tampak biasa saja.
Aurora duduk di sebelah Naya, "om, tante, maaf ya."
Naya tersenyum karena ia sendiri bingung harus mengatakan apa tapi bukan berarti ia marah pada Aurora.
-Archie-
Archie berdiri bersandar pada kusen pintu kamar Aurora sembari memasukkan kedua tangan ke celana bahannya, memperhatikan Aurora yang sedang menonton televisi lebih tepatnya menonton berita tentang mereka.
"Kenapa mereka selalu tampilin bagian kamu cium aku?" Aurora menoleh sejenak pada Archie yang kini berjalan mendekat.
"Karena bagian yang paling menarik ya waktu aku cium kamu," Archie ikut memperhatikan ke arah televisi.
Aurora yang sedang duduk di sofa beranjak sembari melepas antingnya, "beritanya cuma kesebar di kota ini aja?"
"Bukan cuma kota, tapi negara. Mungkin aja berita soal kita bakal kesebar ke negara lain,"
"Aku beneran udah kayak pacaran sama aktor atau idol terkenal," Aurora menatap sejenak Archie dan melepas antingnya yang satu lagi.
Archie tertawa dan berdiri di sebelah Aurora menghadap gadis itu.
Aurora tampak bingung dengan apa yang ingin Archie lakukan, ketika Archie mendekat Aurora mundur, "kamu mau cium aku lagi?"
Archie menggeleng, "tolong." Archie mengetuk-ngetuk dasinya.
Aurora tertawa, "aku pikir kamu mau cium aku lagi."
"Emang kenapa kalo aku cium kamu?"
"Aku suka kaget, gak siap, jadi refleks ngelak gitu. Mungkin sebelumnya aku diem karena gak bisa liat detik-detik kamu cium aku, pas udah bisa liat bawaannya suka refleks ngelak." Aurora mulai melepas dasi Archie.
"Kalo gitu aku bakal suruh kamu tutup mata sebelum aku cium kamu,"
Aurora tertawa dan Archie tersenyum lalu menoleh pada cermin memperhatikan dirinya dan Aurora yang sedang berdiri saling berhadapan.
"Orang tua kamu marah?" Tanya Aurora.
"Tentang aku cium kamu?"
Aurora mengangguk.
"Mereka gak marah, ngapain marah? Yang minta aku cium kamu wartawan, kalo seandainya kalo nolak mereka bakal curiga terus bikin judul 'Anak dari Mr. Wilson Menolak Ketika Diminta Mencium Kekasihnya, Apakah Mereka Benar-Benar Menjalin Hubungan?'"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Teen FictionArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...