Saat membuka mata, Archie terkejut karena yang pertama kali ia lihat adalah laut, ketika sadar jika dirinya berada di ayunan, Archie bernapas lega karena sebelumnya ia pikir dirinya telah hanyut.
Archie sedikit menunduk karena merasa sesuatu yang cukup berat berada di dadanya dan ternyata tangan Aurora. Archie menoleh menatap Aurora yang masih terlelap, tak lama Archie tersenyum karena ternyata mereka tidur bersama. Walaupun tidur di ayunan, di luar resort, Archie merasa senang, apalagi lebar ayunan tidak seberapa membuat tubuh mereka saling berhimpitan.
Archie menyingkirkan rambut Aurora yang menutupi wajah gadis itu karena tiupan angin dan menahannya agar tidak kembali menutupi wajah hingga mengganggu tidur Aurora.
Archie tersenyum ketika Aurora mulai membuka mata dengan perlahan dan sempat terdiam sambil menatapnya.
Aurora membuka lebar kedua matanya dan terkejut, "kita tidur bareng?" Aurora menjauhkan kepala juga bagian atas tubuhnya dari bantal dan alas tidur saat melihat kehadiran Archie ketika ia membuka mata.
Archie tersenyum menatap Aurora yang masih terkejut namun fokus matanya tertuju pada dada Aurora yang terlihat jelas karena bagian kerah piyama Aurora longgar.
Aurora masih sibuk memperhatikan sekitarnya, resort dan juga lautan lalu menatap Archie yang sedang menatap bagian dadanya. Ketika Aurora menunduk, Aurora langsung duduk dan menutupi dadanya.
"Aku emang sering liat dada perempuan lain, tapi dada pacar sendiri emang beda." Archie sedikit mengangkat kepalanya dan menaruh kedua tangannya untuk dijadikan bantalan.
"Ternyata kamu beneran..."
"Museum?" Potong Archie dan terkekeh saat melihat ekspresi Aurora.
Aurora memilih untuk diam daripada Archie terus meledeknya.
Archie menarik tangan Aurora untuk mendekat dan Aurora tidak menolak, terus menarik Aurora sampai Aurora berbaring terlungkup dengan kepala yang berada di dadanya.
"Aku gak bisa gerak, Archie." Aurora menoleh menatap kaki Archie yang melingkari kakinya ditambah kedua tangan Archie mendekap tubuhnya, tangan kanan melingkar di bahu dan tangan kiri melingkari pinggangnya.
Karena Archie tidak memberikan respon, Aurora pun membiarkan apa yang sedang Archie lakukan. Kepalanya kembali jatuh ke dada Archie seraya memperhatikan pemandangan yang ada di depannya.
Sambil memeluk erat Aurora, Archie memejamkan mata seraya menghirup aroma rambut Aurora. Kedua mata Archie pun terbuka untuk berbicara, "kamu mau liat Aurora?"
Aurora meneggakkan tubuhnya dan Archie sudah melepaskan rengkuhan pada tubuhnya, Aurora menatap bingung Archie. "Tapi, aku Aurora." Aurora menyentuh sejenak dadanya.
Archie tertawa geli melihat ekspresi dan mendengar ucapan polos Aurora, "aku tau kamu Aurora, pacar aku. Aku mau ajak kamu liat Aurora, Aurora yang aku maksud pemandangan yang ada di langit."
Aurora mengerutkan dahi.
"Tolong ambilin handphone aku," Archie menunjuk ponselnya yang dari kemarin ia letak di lantai kayu dekat Aurora.
Aurora mengambil ponsel Archie dan memberikannya.
"Aurora yang kayak gini," Archie menunjukkan layar ponselnya.
Aurora membuka mulut setelah memijat Aurora yang Archie maksud, "cantik banget. Ini Aurora?"
Archie mengangguk, "kalo kamu mau nikah sama aku kita bakal ke sini."
Aurora beralih menatap Archie seraya tersenyum, "kalo orang tua kamu ngizinin ya, aku mau."
"Mereka bakal ngizinin,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Teen FictionArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...