Setelah tahu tentang terjadinya proses kehamilan di mulai dari awal sampai melahirkan, Aurora merasa malu bertanya tentang itu dan kini lebih banyak diam sekaligus menyesal karena tidak mencari tahu sendiri di internet.
"Kamu kenapa?" Tanya Archie.
Aurora menggeleng, "aku udah ngerti, makasih."
"Udah paham?"
Aurora mengangguk.
"Ada yang mau ditanya?"
Aurora menggeleng dengan cepat, "gak ada."
"Bisa kita praktekin sekarang?"
"Archie!"
Archie terkekeh, tentunya ia hanya bercanda agar suasana tegang dan canggung di antara mereka menghilang.
Aurora berbaring menyamping, membelakangi Archie dan dengan cepat Archie kembali memeluknya. "Berarti nanti aku bakal hamil,"
"Kapan?"
"Di awal kita lakuin itu,"
"Enggak, udah aku bilang kita gak akan punya anak cepet-cepet. Gak usah kamu pikirin, lama kelamaan kamu bakal ngerti kok."
Aurora mengangguk lalu keduanya saling diam dan pada akhirnya mereka tertidur di tempat yang sama dengan posisi Archie memeluk Aurora dari belakang.
-Archie-
Bel pulang belum bunyi, Archie sudah pulang bahkan sudah tiba di rumah karena ingin melihat Aurora yang tengah melakukan home schooling dan guru pertama yang mengajar adalah guru biologi.
Archie membuka dua daun pintu ruangan di mana Aurora melakukan home schooling dan terdiam melihat guru laki-laki muda tengah berdiri di sebelah Aurora seraya menunjuk ke arah buku pelajaran. Kehadiran Archie membuat Aurora dan guru muda itu menoleh.
"Lho kamu kok udah pulang?"
Archie hanya mengangguk kecil lalu menarik kursi yang ada di sudut ruangan dan duduk di sebelah Aurora.
"Kamu udah paham?"
Aurora mengangguk, "udah, Pak. Makasih banyak,"
Archie menatap buku pelajaran Aurora dan membulatkan mata melihat organ reproduksi pria dan wanita di mana sepertinya bagian itu dijadikan pembahasan.
"Kamu belajar ini?" Archie menunjuk buku Aurora.
"Iya,"
"Kan udah aku jelasin kemaren,"
"Ya kan aku pengen tau dari ahlinya langsung," Aurora menatap sejenak gurunya yang sedang mengemasi barang-barang karena jam mengajar guru itu sudah habis.
"Jadi penjelasan guru itu sama penjelasan aku sama gak?"
"Sama, tapi penjelasan pak Teuku lebih jelas lagi."
"Saya permisi, sampai jumpa minggu depan dan selamat siang, Aurora."
Aurora mengangguk sambil tersenyum memperhatikan sejenak gurunya yang sedang berjalan keluar lalu menatap Archie yang tampak kesal.
"Kamu kenapa? Kamu marah karena aku nanya sama pak Teuku?" Tanya Aurora.
"Gimana cara dia jelasin ke kamu?"
"Yang jelas gak pake praktek," Aurora menutup buku pelajarannya.
"Archie," Naya berdiri di ambang pintu. "Jaga Mily ya, mami mau urus daddy dulu."
Archie mengangguk dan langsung beranjak.
-Archie-
Aurora mengambil ponsel yang disodorkan oleh Archie di mana di ponsel tersebut terdapat sebuah desain untuk rumah mereka yang akan dibangun di depan rumah Valdo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Teen FictionArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...