"Aku bosen ke pulau kamu, aku pengen liburan ke tempat lain." Ucap Naya sembari makan, saat ini mereka sedang berada di kamar inap Aurora untuk makan siang juga sambil menunggu Aurora selesai operasi.
"Kita gak bisa pergi ke tempat-tempat yang banyak orang, Anaya. Misalnya kamu mau pergi ke Paris untuk liat menara eiffel, itu gak bisa, susah."
Archie menatap ibunya yang diam sambil memandangi ayahnya.
"Tapi aku emang pengen ke sana,"
Valdo menggeleng, "gak bisa, terlalu beresiko."
Naya meletak sendoknya dan menyandarkan tubuhnya, "aku ngidam, dan aku pengen ke sana."
Valdo ikut meletak sendoknya dan menyentuh bahu Naya, "kamu pengen liat menara eiffel?"
Naya mengangguk.
"Aku bisa bangun menara eiffel kalo kamu mau, kita gak perlu ke Paris untuk liat menara eiffel. Aku bisa bangun dibelakang rumah kita,"
Naya menatap sinis Valdo dengan ekspresi kesal namun hal itu membuat Valdo dan Archie tertawa.
"Ngertiin aku, oke? Kamu putusin untuk nikah sama aku berarti kamu bisa ngertiin gimana aku,"
"Kamu yang ajak aku nikah dan waktu itu umur aku masih delapan belas tahun," balas Naya dengan sedikit penekanan dan kembali makan.
"Jadi kamu mau ke mana?"
Sambil mengunyah Naya mulai berpikir, "oke, ke Maldives."
"Mami bosen ke pulau atau bosen ke pulau daddy?" Tanya Archie.
"Bosen ke pulau daddy, kita kalo liburan selalu ke sana. Jadi, nanti kamu bakal sewa pulaunya atau?" Tanya Naya pada Valdo.
"Kamu pengen ke pulau bagian mana?"
"Aku gak tau, yang jelas aku pengen ke pulau yang paling cantik yang ada di Maldives. Aku tanya lagi, kamu mau sewa pulaunya?"
Valdo menggeleng, "untuk apa disewa kalo bisa dibeli?"
Naya mengangguk, "kali ini aku setuju sama kamu."
-Archie-
"Kata dokter perban kamu belum bisa langsung dibuka, nunggu beberapa hari dulu. Kamu jangan coba-coba untuk buka mata ya, kita tunggu saran dari dokter."
Aurora mengangguk menggenggam erat tangan Archie, "kalo biusnya habis gimana ya? Pasti sakit banget rasanya kalo bius aku habis."
"Sebelum biusnya habis nanti kamu bakal dikasih obat, aku gak akan ngerasain sakit kalo biusnya habis nanti."
Aurora tersenyum, "di sini ada daddy mami kamu?"
"Gak ada, mereka baru aja pulang karena sekarang udah sore, udah mulai gelap juga. Tapi tadi mereka dateng kok,"
Aurora mengangkat tangan untuk menyentuh wajah Archie, "aku gak sabar banget pengen liat kamu."
Archie tertawa membiarkan Aurora meraba-raba wajahnya lalu menoleh ke arah pintu di mana Justin baru saja datang.
"Lo udah bisa liat, Ra?"
"Justin? Belum, tunggu perbannya dibuka, aku juga baru selesai operasi."
Justin berdiri di sebelah Archie, "lo penasaran gak sama muka gue, Ra?"
Aurora mengangguk, "pasti dong. Aku penasaran sama muka orang-orang yang aku kenal, penasaran juga sebule apa kamu."
"Gue bangga karena gue bakal jadi bule pertama yang lo liat sebelum lo liat bule-bule lainnya,"
Aurora tertawa sedangkan Archie tampak sinis dengan Justin.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Fiksi RemajaArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...