Naya berjalan mendekati Archie yang sedang duduk di sofa ruang santai, Naya berjalan tepat di belakang Archie dan berhenti melangkah untuk melihat apa yang sedang Archie perhatikan di ponsel lalu duduk duduk di sebelah Archie.
Archie sedikit terkejut karena kedatangan Naya dan langsung menaruh ponselnya di meja lalu tersenyum saat Naya menatapnya.
"Lagi chattingan sama Aurora?"
Archie kembali terkejut dengan pertanyaan ibunya barusan, "chattingan?"
"Astaga!" Naya memejamkan mata, "ya ampun mami lupa."
Archie tersenyum, "gak papa, Mi. Archie sama Aurora gak chattingan tapi telfonan."
Naya mengangguk kecil dan mengambil katalog yang ada di meja.
"Kita gak pernah New York lagi,"
Naya tampak biasa saja dengan ucapan Archie, "kenapa? Archie pengen ke sana?"
"Pengen, rumah kita masih ada di sana?"
"Masih dong, ya yang tempati pekerja-pekerja rumah di sana."
"Ke sana lagi dong, Mi."
"Ke sana mana?" Tanya Valdo yang baru saja datang.
"New York,"
Valdo yang sedang berjalan untuk duduk di dekat Naya berhenti dan menatap Archie.
"Archie penasaran gimana keadaan di sana,"
Valdo duduk di sebelah Naya tanpa mengucapkan apa-apa.
"Ayo dong ke sana, sekalian kita ajak Aurora."
"Kalo diajak percuma, gak ada yang bisa dia liat." Balas Valdo membuat Archie dan Naya saling tatap.
Archie menghela napas lalu mengangguk kecil, "Archie mau ke kamar." Archie beranjak dan pergi ke kamarnya.
Naya memukul lengan Valdo, "mulut kamu ya."
"Ya, kan emang bener kan gak ada yang bisa dia liat?"
"Tapi jangan ngomong kayak gitu juga!"
Valdo mengunci rapat-rapat mulutnya.
Naya menghela napas dan kembali memusatkan perhatian lada katalog, "tadi Naya liat Archie lagi cari-cari donor mata. Mungkin kamu harus bantu Archie."
"Lebih tepatnya bantu gadis itu, dia masih pacar Archie, Anaya. Aku gak mau terlalu banyak bantu dia karena masih ada kemungkinan Aurora bakal ninggalin Archie."
"Aku yakin Aurora bukan perempuan yang kayak gitu,"
Valdo mengangguk, "kita emang harus punya pandangan yang gak sejalan untuk buktiin siapa yang bener siapa yang salah."
Naya menghela napas, "terserah kamu."
-Archie-
Dari kemarin, Archie tidak tenang karena Aurora tidak ada menghubunginya dan saat dihubungi tidak ada tanda-tanda Aurora mengangkat telepon darinya.
Archie yang hendak singgah ke rumah Aurora terpaksa mengurungkan niat karena ia harus ikut ayahnya ke kantor bahkan sampai tidak masuk sekolah karena memang ada hal penting yang harus Archie ikuti.
Archie duduk di sebelah kanan Valdo sedangkan di sebelah kiri ada Mike, arah pandangan mereka tertuju pada seorang pria yang sedang berdiri sembari berbicara.
Pikiran Archie seutuhnya tidak tertuju pada orang yang sedang berbicara itu, pikiran tengah sibuk pada Aurora dengan hatinya yang terasa gelisah.
Saat mendengar suara tepuk tangan, Archie menatap sejenak orang-orang yang ada di dekatnya lalu ikut tepuk tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Ficção AdolescenteArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...