"Makasih ya, Ra. Kemaren uangnya udah masuk,"
Aurora tersenyum di mana Hani kembali datang ke rumahnya namun kali ini bersama kekasih Hani yang terus menatapnya membuat Aurora tidak nyaman.
"Ini pacar aku lho, Ra."
"Zidane, ya?"
Hani tersenyum, begitupun kekasihnya.
"Ternyata kalian masih pacaran,"
"Iya dong, Zidane sering dateng juga ke Malaysia."
"Kalian gak ada rencana mau nikah?"
"Pastinya ada, tapi gue lagi ngumpulin uang." Kata Zidane.
Aurora mengangguk, "oh iya. Soal uang kemarin cukup kita aja ya yang tau, Archie jangan sampe tau."
"Bener ya Archie gak ngizinin kamu ngirim uang ke aku sama mama?"
"Makanya cukup kita aja yang tau," Aurora menatap memohon Hani.
"Oke deh, kamar mandi di mana, Ra? Aku mau pipis,"
"Lurus aja, ada di deket tangga."
Hani beranjak dari sofa meninggalkan Zidane bersama Aurora yang duduk berseberangan.
"Lo bener-bener sempurna, Ra. Apalagi karena lo udah bisa liat, lo jadi jauh lebih cantik dari Hani."
Aurora hanya tersenyum kecil dan sedikit memajukan bantal sofa yang berada di pangkuannya karena ia memakai dress yang sedikit berada di atas lutut.
Zidane pindah ke sebelah Aurora dan dengan perlahan Aurora bergeser untuk menjauh.
"Kenapa Archie gak boleh tau kalo lo udah ngirim uang ke Hani?"
"Karena gak dibolehin sama Archie,"
"Alasan gak dibolehin?"
"Soal itu cukup aku sama Archie yang tau," Aurora menatap sejenak Zidane seraya tersenyum kecil.
"Kalo misalnya gue kasih tau gimana?"
Aurora langsung menatap lekat Zidane yang tengah tersenyum, Aurora memalingkan wajah berharap Hani cepat datang.
"Lo mau gue tutup mulut?"
Aurora langsung mengangguk.
"Tapi..." Zidane mulai menyentuh tangan Aurora dan tentunya langsung ditepis oleh Aurora. Zidane tertawa, "lo mau gue tutup mulut tapi lo gak mau disentuh."
"Aku udah jadi istri orang, kamu tau itu, gak seharusnya kamu sentuh aku."
Zidane tersenyum, "gue tau lah lo istri orang. Tapi permasalahan sekarang gimana kalo gue yang kasih tau ke Archie? Mungkin Archie bakal marah banget ya?"
Aurora menepis tangan Zidane yang mulai menyentuh dengkulnya.
"Dengkul lo aja semulus ini," bisik Zidane membuat Aurora ingin menangis rasanya.
Aurora kesal sendiri pada Hani yang tidak kunjung kembali namun di satu sisi Aurora bernapas lega karena sebentar lagi Archie akan pulang. Aurora terus melirik ke arah pintu utama yang memang sengaja dibuka, berharap Archie segera tiba.
"Apa sih!" Aurora menatap tajam Zidane yang berhasil mencium pipinya. Napas Aurora terasa seperti tercekat saat Zidane mendekati lehernya dan menahan pinggangnya agar ia tidak pergi, seketika Aurora merasa sulit untuk berteriak meminta tolong. Para pekerja rumahnya yang biasanya selalu berlalu lalang kini tidak terlihat membuat Aurora benar-benar tidak menyukai hari ini.
Aurora memejamkan mata dengan air mata yang mulai mengalir, kepalanya dibuat mendongak ditambah hidung Zidane sudah menyentuh lehernya.
"BERENGSEK!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Teen FictionArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...