"Lebih ke nyokap lo ya," ucap Justin sambil memperhatikan wajah anak kedua Valdo dan Naya yang berada di ruangan khusus bayi dan mereka memperhatikannya dari luar, lewat kaca berukuran cukup besar.
Aurora menyentuh kaca dengan kedua tangan tanpa melepaskan tatapannya dari bayi cantik yang ada di depan mereka, bayi itu tampak tenang dalam tidurnya. Mata Aurora beralih pada bagian kertas yang ditempel di bagian ujung baby crib untuk melihat detail informasi mengenai kelahiran anak kedua Valdo dan Naya.
"Emily," Aurora menoleh pada Archie setelah melihat nama sang bayi.
Archie mengangguk, "Emily Wilson. Adik ipar kamu,"
Aurora tersenyum lalu tertawa.
"Cih." Justin berdecih melihat Archie dan Aurora.
"Archie,"
Merasa dipanggil, Archie langsung menoleh.
"Ikut daddy bentar," Valdo melangkah lebih dulu.
Aurora menatap Archie dengan ekspresi penuh tanya memperhatikan Archie yang sedang berjalan di belakang Valdo.
"Kenapa ya? Kamu tau, Justin?"
"Paling karena Archie keluarin empat cewek itu dari sekolah, Archie lumayan sering keluarin murid-murid sekolah dan emang selalu dipanggil sama bokapnya abis itu."
Aurora mengangguk kecil.
"Btw, lo mau makan siang gak? Di kantin rumah sakit ini," Justin mendekatkan bibirnya ke kuping Aurora. "Mumpung si Archie lagi gak ada,"
"Kalo Archie liat kita makan siang bareng dia marah gak ya?"
"Mungkin marah, biar makin marah ntar gue bakal suapin lo pas dia dateng."
-Archie-
"Empat murid perempuan?" Satu alis Valdo terangkat seraya menatap Archie yang duduk di sofa sedangkan dirinya duduk di kursi dekat dengan ranjang Naya.
"Archie keluarin empat murid perempuan?" Tanya Naya dengan posisi berbaring karena ia baru saja selesai operasi sesar.
"Mereka keterlaluan, konyol, ya Archie ikut konyol."
"Karena apa?" Tanya Naya lagi.
"Mereka gak mau masukin Aurora ke kelompok mereka, semua murid yang ada di kelas udah ada kelompok masing-masing yang jumlahnya lima orang, Aurora sendiri yang gak punya kelompok terus waktu mau masuk ke kelompok temen semeja Aurora, mereka bilang cuma mau empat orang yang artinya mereka gak mau Aurora masuk ke kelompok mereka."
Valdo dan Naya terdiam.
"Abis itu Aurora bilang ke Archie mau pindah kelas, kalo perlu home schooling. Pasti orang-orang yang ada di kelas itu gak bener ke Aurora,"
Valdo dan Naya masih diam, Naya melirik Valdo menunggu respon dari suaminya namun pria itu tetap diam.
"Selamat siang," seorang suster datang sembari mendorong kereta bayi.
"Boleh letak di sini, Sus?" Naya menepuk-nepuk sisi ranjang, lebih tepatnya di dekat perutnya.
"Oh, boleh." Suster itu mengangkat bayi perempuan itu dan menaruhnya di sebelah Naya kemudian pamit keluar.
Archie yang tadinya duduk di sofa beranjak dan duduk di tepi ranjang, dekat dengan kaki Naya untuk memperhatikan dari dekat wajah adiknya. "Lebih mirip mami,"
"Syukur kalo gitu, waktu Archie lahir Archie mirip daddy." Ucap Naya menatap sejenak Valdo yang sedang memperhatikan anak kedua mereka.
"Wash your hands," Valdo menahan tangan Archie yang hendak menyentuh pipi bayi perempuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Teen FictionArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...