Archie sedikit merendahkan tubuhnya dengan kedua tangan yang berada di atas pembatas balkon, laki-laki itu tertawa melihat teman-temannya berdiri di depan gerbang sembari diperiksa oleh petugas keamanan. Yang membuat Archie tertawa adalah wajah lelah dan pasrah teman-temannya karena setiap kali ingin masuk mereka harus melewati petugas keamanan dulu. Archie berjalan masuk ke kamar dan keluar saat teman-temannya sudah diperbolehkan masuk.
Malam ini adalah malam minggu, karena Archie tidak diperbolehkan keluar sembarangan, maka teman-teman Archie lah yang datang ke rumah tanpa rasa keberatan. Bagaimana tidak? Di pekarangan rumah terdapat beberapa food truck, dengan berbagai macam makanan tentunya. Nantinya mereka akan makan, mencicipi seluruh makanan yang ada sampai kenyang dan setelah itu akan bermain game di PS yang baru dibelikan Valdo dan food truck tersebut akan pergi setelah salah satu anak buah Valdo menugaskan mereka untuk pergi.
"Buset, siapa yang berani-beraninya bikin ini?" Ben menunjuk luka di sudut bibir Archie.
"Gue jamin orang yang nonjok belom tau lo anak siapa," ucap Cakra yang memang selalu berpikir positif.
"Ar, nih temen gue, gak papa kan dia ikut ke sini?" Derick menunjuk temannya yang berasal dari sekolah lain pada Archie.
"Gak masalah. Archie," Archie mengulurkan tangan lebih dulu.
"Malik." Teman Derick langsung membalas uluran tangan Archie.
-Archie-
"Mami denger dari onti Valerie, Justin udah punya pacar." Naya menatap sejenak Archie sembari mengoleskan roti dengan selai cokelat untuk Archie.
Archie mengangguk, "bukan cuma satu tau pacarnya. Udah gitu Justin selalu cari cewek keturunan bule, kalo gak bule dia gak akan mau."
Naya tertawa dan menyerahkan roti berserta buah blueberry di hadapan Archie, "jadi, Archie kapan punya pacar?"
Archie melirik Valdo yang sedang membaca majalah sedangkan Naya tersenyum.
"Daddy gak larang Archie kalo emang mau pacaran," Valdo memberikan majalahnya pada Naya, "tapi syaratnya. Pastiin perempuan itu gak tau siapa kita."
Archie tertawa, "itu mustahil, Dad."
"Pasti ada perempuan yang gak tau siapa kita, kalo emang beneran ada, pacari perempuan itu."
"Sayang, itu gak mungkin." Ucap Naya seraya tertawa kecil.
"Percaya aku,"
"Gimana kalo perempuan itu dari kalangan orang biasa?" Tanya Archie.
"Gak masalah, intinya cari perempuan yang gak tau siapa kita. Daddy gak mau Archie dapet perempuan yang ada maunya, ada maksudnya. Perempuan kayak gitu perempuan yang gak tulus, gak bener."
Archie tertawa, "semoga aja ada."
Valdo mengangguk dan mulai sarapan.
-Archie-
"Jadi lo mau gue cariin perempuan yang gak tau lo itu anak siapa? Gue bisa cariin perempuan kayak gitu, dan yang terpenting, keturunan bule. Di Indo banyak juga cewek-cewek keturunan bule,"
"Gue gak kayak lo yang harus pacarin cewek keturunan bule, gue do'ain jodoh lo asli Indo." Archie menatap sejenak Justin sembari membenarkan tali tasnya yang hanya ia gantungkan di lengan kanan.
Archie dan Justin sedang berjalan menuju kelas mereka dan terkadang Archie melemparkan seulas senyum pada murid perempuan yang menyapanya.
Justin tertawa, "gak mungkin. Lo gak liat semua cewek yang mau sama gue turunan bule?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Genç KurguArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...