Malam kedua di Maldives, untuk urusan makan malam mereka masih melakukannya di tempat yang sama seperti kemarin karena memang dari tempat itu pemandangan yang ada di sekitar khususnya laut dalam menyaksikan matahari terbenam terlihat jela dan memuaskan.
Selama makan ada saja bahan obrolan yang keluar dari mulut mereka, lebih tepatnya Naya yang banyak berbicara. Biasanya Archie juga bicara namun untuk saat ini ia memilih diam seraya merangkai kata di dalam kepala.
"Kalo Archie udah gantiin kamu artinya kamu punya banyak waktu dong untuk aku?
Valdo mengangguk, "kenapa? Kamu mau ajak aku keliling dunia?"
"Aku pengen, mungkin tunggu anak kedua kita umur lima tahun baru kita bisa pergi keliling dunia." Kata Naya seraya memakan buah, untuk saat ini makanan yang ada di meja adalah hidangan penutup.
"Seriusan mau keliling dunia?" Archie menatap bergantian orang tuanya.
"Enggak sih, tapi mami pengen lebih sering-sering liburan kalo daddy udah gak kerja nanti."
Archie mengangguk kecil dan sesekali menatap Aurora yang kadang juga menatapnya.
"Archie pengen tau, kenapa mami mau nikah muda waktu itu?"
Gerakan mengunyah Naya melambat sambil menatap Valdo yang tampak seperti sedang berpura-pura tidak mendengar pertanyaan Archie.
Naya tersenyum, "ya karena mami udah ngerasa pantes untuk jadi seorang istri."
"Enak dan gak enaknya nikah muda itu apa-apa aja yang waktu itu mami rasain?"
Naya diam sejenak di mana ia langsung teringat dengan perlakuan Valdo di awal-awal mereka menikah, namun tidak mungkin Naya ceritakan pada Archie dan Naya juga tidak ingin melihat Valdo menjadi merasa bersalah soal kejadian yang dulu-dulu.
"Menurut mami nikah muda enak. Keadaan waktu itu mami sama daddy sama-sama dewasa, pasti ada sih cekcok dan di waktu kayak gitu emang harus ada yang ngalah, mami atau daddy. Mungkin, orang-orang yang ada di luar sana banyak yang gagal karena mereka belum dewasa, gak bisa ngontrol emosi, dan yang terakhir keadaan ekonomi. Kalo belum dewasa, belum bisa ngontrol emosi ditambah keadaan ekonomi belum menjanjikan, jangan coba-coba untuk nikah muda."
"Denger omongan mami barusan Archie ada niat mau nikah muda,"
Kedua mata Naya terbuka lebar dan Valdo yang sedari tadi menatap ke arah laut langsung menatap Archie yang sedang tersenyum.
"Serius," ucap Archie lagi sambil menggenggam tangan Aurora.
Valdo dan Naya terdiam tidak bisa berkata-kata, terlihat jelas mereka terkejut bahkan syok.
"Mi, Dad. Archie emang ada niat mau nikah muda,"
Valdo dan Naya saling tatap.
"Archie, kalian ini masih muda banget. Waktu mami sama daddy nikah umur mami emang delapan belas tapi waktu itu daddy dua puluh tiga, sedangkan kalian ini sama-sama belasan tahun."
"Mi, Archie serius."
Naya mengangguk, "mami tau, mami akui Archie keliatan serius sekarang. Oke mami tanya, tujuan kalian nikah muda itu apa? Alasannya?"
"Archie gak mau lama-lama pacaran, Archie udah yakin sama Aurora." Ucap Archie dengan mantap.
"Aurora?" Tanya Naya ingin mendengar alasan gadis itu.
"Alasannya, karena Archie terus ajak Rora nikah."
Archie terkejut dengan jawaban Aurora sedangkan Naya menghela napas seraya menatapnya dan Valdo tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Teen FictionArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...