"Jadi kalian mau langsung nikah atau tunangan dulu?" Tanya Valdo.
"Nikah,"
"Tunangan,"
Archie dan Aurora saling tatap karena mereka memiliki jawaban yang berbeda. Archie ingin langsung menikah sedangkan Aurora memilih untuk bertunangan lebih dulu.
"Keliatan banget siapa yang udah gak sabar," Valdo menatap Archie dan di balas kekehan oleh Archie sendiri.
"Kalian nikah masih cukup lama, selagi nunggu Archie lulus SMA kalian tunangan aja dulu." Ujar Naya.
"Oke deh," Archie mengangguk.
"Kalian mau ngadain resepsi?"
"Kata Archie enggak, Tante. Resepsi waktu Rora udah lulus SMA nanti,"
"Iya sih lebih bagus waktu Aurora lulus nanti," Naya mengangguk.
"Tapi, Archie mau bikin rumah."
Valdo dan Naya saling tatap sejenak.
"Udah daddy bilang Archie bakal tinggal di sini terus,"
Archie menunjuk ke arah perut Naya yang sudah membesar, "untuk si dedek aja rumahnya."
"Tapi nantinya dia bakal ikut suami, Archie. Perempuan itu ikut suami," kata Naya.
"Niatnya Archie mau bangun di sebelah rumah ini atau di depan rumah ini, mami sama daddy gak punya tetangga, kita kayak udah tinggal di tempat terpencil. Biar Archie bangun rumah terus kita jadi tetangga, gimana?"
Naya menatap Valdo menunggu keputusan dari suaminya, apapun keputusan Valdo, Naya menyetujuinya.
"Ya udah kalo emang itu mau Archie, kalian. Selama kalian gak jauh-jauh gak masalah."
-Archie-
Aurora memainkan rok lipitnya seraya memperhatikan murid-murid yang sedang berjalan masuk ke gedung sekolah, Aurora sangat gugup dan belum siap dengan tatapan orang-orang kepadanya nanti.
"Ayo, banyak mobil yang lagi antri." Archie menoleh sejenak ke belakang.
Aurora mengangguk lalu menghela napas ketika pintunya sudah dibukakan oleh petugas. Seperti dugaan, saat Aurora keluar dan berjalan beriringan bersama Archie, dirinya langsung menjadi bahan tatapan siswa siswi yang berada di sekitarnya.
"Tenang aja, mereka gak akan nyakitin apalagi musuhi kamu. Mereka pasti udah tau kalo kamu pacar aku karena berita kita di New York kesebar sampe sini."
Aurora terus melirik orang-orang yang sedang memperhatikannya, saat mereka sudah berjalan di koridor, lebih banyak lagi yang memperhatikan Aurora karena banyak dari siswa siswi tengah duduk di luar kelas menunggu bel masuk berbunyi.
"Kita ke kantor guru dulu, kamu ke kelas bareng wali kelas kamu nanti." Archie menggenggam tangan Aurora tanpa mempedulikan tatapan demi tatapan yang kian tertuju pada mereka karena kehadiran Aurora di dekatnya.
-Archie-
Aurora berhasil lompat kelas yang artinya sekarang ia berada di kelas XI, lebih tepatnya XI IPA 1 dan Aurora di tempatkan di kelas itu sesuai dengan kemampuannya. Aurora berjalan di belakang wali kelasnya yang kebetulan akan mengajar nantinya, jantung Aurora berdegup kencang saat melihat sang wali kelas belok dan masuk ke sebuah ruangan yang sudah dipenuhi oleh para murid-murid XI IPA 1.
Biasanya saat guru datang pun mereka masih ricuh namun perlahan mulai mereda. Namun, karena kehadiran Aurora, mereka langsung diam di saat itu juga dengan fokus yang tidak lepas pada Aurora yang tampak gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCHIE [COMPLETED]
Teen FictionArchie Wilson merupakan anak dari pria yang terkenal sultan dan berbahaya, Valdo Wilson. Ketika sang ayah mengatakan jika harus berpacaran dengan perempuan yang tidak tahu siapa mereka, Archie tidak percaya akan ada yang tidak mengetahui siapa merek...