ARCHIE'17

23.1K 3.6K 337
                                    

Sesampainya di rumah setelah pulang sekolah, Archie pergi ke ruang kerja ayahnya walaupun sebenarnya ingin sekali menemui Aurora. Namun karena ada informasi penting yang harus ia ketahui, Archie memilih untuk mendahulukan informasi tersebut.

Setibanya di ruang kerja Valdo, di sana sudah ada Mike, Sam, dan juga ayahnya yang tengah duduk saling berhadapan.

Archie duduk di sebelah Valdo, berhadapan dengan Mike dan Sam.

"Kami sempat pergi ke bandara dan tanya pihak bandara tentang jadwal penerbangan di tanggal tiga puluh juga tanggal satu. Di tanggal tiga puluh ada penerbangan ke Malaysia dan salah satu penumpangnya ada yang bernama Hani Agnesia, kami ragu kalau perempuan itu sepupu Aurora, coba kamu tanya ke Aurora nanti tentang nama lengkap gadis itu." Ujar Mike.

Rahang Archie mengeras dengan kedua tangannya yang saling bertautan, "itu memang dia, itu sepupu Aurora."

"Kenapa Archie bisa seyakin itu?" Tanya Valdo.

"Aurora bilang mama nya Hani kerja di Malaysia, barusan uncle Mike bilang dia pergi ke Malaysia. Udah jelas banget dia sengaja ninggalin Aurora," Archie meremas tangannya dengan pandangan yang tertuju pada miniatur antik yang ada di meja.

"Jadi kami harus bawa dia balik ke sini?" Tanya Sam dan dibalas gelengan oleh Archie.

"Gak usah, tapi terus pantau dia." Dengan sedikit emosi dan kecewa, Archie beranjak dan pergi dari ruang kerja Valdo untuk segera menemui Aurora.

-Archie-

Archie menutup pintu kamar sambil memperhatikan Aurora yang sedang duduk bersandar di tempat tidur.

"Archie?" Panggil Aurora ketika mendengar suara pintu kamar tertutup.

"Yes, i am." Archie duduk di tepi tempat tidur dan menggenggam tangan Aurora.

"Kamu baru pulang?"

"Iya, gak seru di sekolah. Biasanya aku datengin kamu tapi tadi aku di kelas terus,"

Aurora mulai ternyumm dan membalas genggaman tangan Archie.

Archie menyentuh pipi Aurora dengan tangan kanan dan mengusapnya.

"Belum ada kabar soal Hani?"

Usapan jemari Archie pada pipi Aurora mulai melambat dan berhenti, Archie menjauhkan tangannya dari pipi Aurora dan seketika bingung harus mengatakan apa. Jika Archie mengatakan Hani sengaja pergi meninggalkan Aurora pasti Aurora akan sangat sedih. Archie tidak ingin melihat Aurora kembali murung dan larut dalam kesedihan.

"Belum ada, anak buah daddy aku lagi berusaha. Kamu sabar ya,"

Aurora mengangguk kecil sembari memainkan jemari Archie.

"Hani beneran gak ada ngomong apa-apa? Mungkin Hani ada bilang ke kamu dia mau pergi ke mana tapi kamu gak denger,"

"Hani cuma bilang kalo dia mau pergi keluar, aku takut banget Hani kenapa-napa. Aku juga gak tau di mana rumah pacar Hani," Aurora tampak mulai gelisah.

"Kenapa kemaren kamu gak ada makan?"

"Aku gak kepikiran untuk makan, aku terus mikirin Hani."

"Handphone kamu gak ada waktu kapan?"

"Waktu aku mau nelfon kamu,"

"Maksud aku, waktu Hani masih di rumah atau udah pergi?"

"Udah pergi," jawab Aurora membuat Archie merasa cukup dengan dua kata barusan.

Archie menggenggam erat kedua tangan Aurora, "kamu di sini aja, ya."

"Di rumah ini?"

Archie mengangguk, "iya. Kalo Hani emang gak pernah balik, kamu di sini aja."

ARCHIE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang