Chandra bersidekap dada, sesuai perjanjian, hari ini adalah batas final keputusan mereka. Keputusan yang akan menentukan bagaimana masa depan mereka kedepannya.
"Aku memilih yang kedua." Chanyeol terlebih dahulu buka suara.
"Kau yakin dengan keputusanmu itu, Tuan Muda?" Chandra bertanya dengan nada sarkastik. Memastikan apa betul pria payah yang dijuluki Tuan Muda itu memilih pilihan yang ...
Yah~
Bisa dibilang paling menyebalkan untuk mereka bertiga. Tetapi, Chanyeol terlihat sangat serius dengan ucapannya.
"Menurutku, pilihan kedua adalah pilihan yang terbaik untuk kita semua, aku benarkan?" Chandra dan Charis, mereka enggan memberikan tanggapan.
"Hei, apa kalian tidak pernah berpikir kalau kita ini sudah seperti kembar identik?" sambung Chanyeol, ia tersenyum sumringah ke arah mereka.
"Jangan membuatku muntah, pengecut." Charis berekspresi seperti orang mau muntah, "Bahkan, jika aku mati dan lahir kembali di dunia. Aku tidak sudi memiliki saudara lemah sepertimu."
"Sama, aku juga. Kau selalu saja membuatku susah." cela Chandra.
Mereka saling melempar pandangan tak suka. Namun, itu tidak berlangsung lama. Chanyeol malah tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban mereka. Charis dan Chandra yang awalnya memasang wajah jijik sedemikian rupa akhirnya juga ikut larut dalam tawa.
"Hahahahahaha!" mereka bertiga tertawa, momen yang jarang sekali terjadi.
Chandra menghapus air matanya yang turun akibat terlalu banyak tertawa. Sementara Charis memegangi perutnya yang mulai kram karena dialah yang tertawa paling keras diantara mereka bertiga.
Chandra mengalihkan atensinya pada Charis yang tengah menepuk-nepuk perutnya, "Kau tahu, pilihan itu kedengarannya tidak terlalu buruk."
Charis bungkam selama beberapa sesaat, menatap Chanyeol dan juga Chandra. Dan yang paling membuat Chanyeol terkejut adalah anggukan yang Charis berikan padanya.
"Charis? Kau setuju?"
Charis melipat kedua tangannya, tatapannya kembali sinis, "Yah, memangnya kenapa kalau aku setuju?"
"Ya, tidak apa-apa sih." Chanyeol mengangkat bahunya, "Aku hanya ... Yah, sedikit terkejut."
Tiba-tiba, cahaya putih menyilaukan muncul di dada Chandra dan juga Charis. Chanyeol menganga, cahaya yang muncul di dada mereka itu mirip seperti di film action-fantasy yang pernah ia tonton.
"Senang sudah mengenalmu, Tuan Muda." Chandra menyodorkan tangannya, lamban laun, cahaya itu menyebar ke seluruh tubuhnya, polanya seperti garis-garis zig-zag, mirip dengan petir yang menyambar langit di kala badai.
Chanyeol menyambut tangan Chandra, bersalaman, lalu melepaskannya. Dan cahaya yang sama kini muncul di dada Chanyeol. Chanyeol memperhatikan dadanya sekilas. Apa yang sebenarnya sedang terjadi pada mereka?
"Aku benci untuk mengakuinya." Charis memalingkan wajahnya yang sebagian sudah dihiasi oleh cahaya, "Tapi, aku pasti akan merindukan momen disaat aku menghajarmu dengan tinjuku, Tuan Pengecut."
Chanyeol tersenyum lebar, dimensi gelap yang sebelumnya gagah perkasa menyelimuti mereka perlahan mulai terdorong oleh sinar yang muncul dari tubuh mereka. Tubuh Chandra dan juga Charis mulai memudar, berubah menjadi ribuan kupu-kupu yang indah, berterbangan dengan bebas mengelilingi sang pemilik tubuh, Park Chanyeol.
Menjadi satu dengannya. Mengubah pria itu menjadi dirinya yang baru.
"Terimakasih selama ini sudah menemaniku, Chandra, Charis."
Become a new one
.
.
.
.
.To Be Continues
A.n :
Well, bagaimana kalau mereka bertiga menjadi satu ya? 🧐
Jangan lupa dukungannya berupa vote dan komen ya guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Faces ✔
FanfictionWENYEOL VERSION | Mungkin sekilas, dia tampak seperti kebanyakan orang pada umumnya. Tapi, percayalah. Dia tak seperti yang kalian kira. COMPLETED | Started at, 16-06-2020